Mohon tunggu...
Muhammad Fajariansyah
Muhammad Fajariansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa UIN RADEN FATAH PALEMBANG

saya adalah seorang mahasiswa ilmu politik “Dalam demokrasi, politik adalah seni membuat orang percaya bahwa ia memerintah.” - Louis Latzarus

Selanjutnya

Tutup

Politik

Gerakan 212: Dinamika Sosial dan Dampaknya Terhadap Masyarakat Indonesia

15 April 2024   21:18 Diperbarui: 19 April 2024   00:46 392
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Gerakan ini mendesak penegakan hukum atas tuduhan penistaan agama yang dilakukan oleh gubernur saat itu. Di luar masalah agama, Gerakan Sosial 212 memiliki konsekuensi yang signifikan bagi masyarakat Indonesia. Meningkatnya kesadaran akan kekuatan massa dalam mengubah kebijakan pemerintah adalah salah satu hasil utama dari Gerakan Sosial

212. Demonstrasi tersebut menunjukkan bahwa komunitas memiliki kemampuan untuk secara kolektif menyuarakan pendapat mereka dan menuntut perubahan. Hal ini telah mengubah cara orang Indonesia melihat partisipasi politik. Sekarang mereka lebih tertarik untukberpartisipasidalammasalahsosialdanpolitikyangmerekaanggappenting.Selainitu, Gerakan Sosial 212 telah menimbulkan polarisasi di masyarakat. Meskipun gerakan ini didukung oleh sebagian besar umat Islam di Indonesia, namun hal ini juga menimbulkan ketegangan antara kelompok agama dan kelompok lainnya.

Perbedaan pandangan dan penafsiran terhadap isu-isu sensitif seperti agama dapat memperdalam kesenjangan sosial di masyarakat. Tidak dapat dipungkiri bahwa Gerakan Sosial 212 juga telah membawa perubahan dalam politik Indonesia. Dengan melibatkan jutaan orang dalam demonstrasi, gerakan ini telah memberikan tekanan besar pada pemerintah untuk merespons tuntutan masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari perubahan sikap pemerintah terhadap isu-isu agama dan kebijakan publik terkait. Namun, ada pula pandangan yang mengkritik dampak dari Gerakan Sosial 212 ini. Beberapa kritikus mengklaim bahwa gerakan ini telah memicu rasa tidak toleran dan radikalisme di masyarakat. Selain itu, keberhasilan gerakan ini berdampak pada kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.

Gerakan ini memiliki dampak yang signifikan pada masyarakat Indonesia. Secara positif, tindakan ini meningkatkan kesadaran religius dan kebangkitan umat Islam di Indonesia. Banyak orang merasa tertarik untuk lebih memahami dan menerapkan ajaran agama mereka. Sebaliknya, kegiatan ini juga berdampak negatif, terutama bagi warga keturunan Tionghoa di Jakarta, yang merasa trauma dan tidak nyaman dengannya. Beberapa pengusaha Tionghoa bahkan mempertimbangkan untuk meninggalkan Jakarta, yang dapat mengganggu bisnis kota. Dari sudut pandang perubahan sosial, gerakan 212 menunjukkan bagaimana gerakan politik dapat berdampak pada kebijakan pemerintah. Akibatnya, tindakan ini berhasil mendorong pemerintah untuk mengambil tindakan hukum terhadap kasus penistaan agama, menunjukkandampaknyapadakehidupansosialdanagamaIndonesia.Secarakeseluruhan,

gerakan 212 telah menjadi contoh penting dari kemampuan gerakan sosial untuk memengaruhi pembicaraan publik dan kebijakan pemerintah,sekaligus menekankan berbagai konsekuensi sosial yang dapat ditimbulkan oleh gerakan sosial. Selain itu, gerakan ini menunjukkan betapa pentingnya toleransi dan ke bhinnekaan dalam masyarakat yang heterogen seperti Indonesia.

KESIMPULAN

Aksi Bela Islam atau Gerakan 212 adalah demonstrasi besar yang terjadi di Jakarta pada 2 Desember 2016. Aksi ini dimulai sebagai tanggapan atas pernyataan kontroversial yang dibuat oleh Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama, yang dianggap menistakan ayat Al-Qur'an. Ratusan ribu orang menghadiri demonstrasi ini, yang mengubah kehidupan sosial Indonesia. Gerakan 212 juga berdampak pada politik. Gerakan ini menunjukkan kekuatan massa dalam memengaruhi kebijakan dan politik nasional. Para pemimpin politik dipaksa untuk menanggapi tuntutan masyarakat, yang dapat berdampak pada stabilitas politik dan kebijakan publik. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjaga keseimbangan antara kelangsungan demokrasi dan partisipasi politik masyarakat. Pertanyaan tentang identitas nasional dan agama Indonesia juga muncul sebagai hasil dari gerakan 212.

Selain itu, dampak sosial yang dihasilkan oleh Gerakan 212 dapat dibagi menjadi dua kategori: positif dan negatif. Secara positif, umat Islam Indonesia mengalami peningkatan kesadaran dan kebangkitan religius sebagai hasil dari gerakan ini, seperti yang ditunjukkan oleh peningkatan aktivitas keagamaan di media sosial dan keinginan untuk mempelajari lebih banyak tentang Islam. Namun, konsekuensi negatif dari tindakan ini adalah trauma dan ketidaknyamanan di kalangan penduduk Tionghoa Jakarta; beberapa di antara mereka adalah pengusaha yang mempertimbangkan untuk meninggalkan kota, mengancam ekonomi lokal.Semboyan "Bhinneka Tunggal Ika" digunakan dalam gerakan 212 untuk menunjukkan betapa pentingnya toleransi dan persatuan dalam hal keberagaman yang menjadi dasar negara Indonesia. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun