Mohon tunggu...
MUHAMMADFADIL_43120010310
MUHAMMADFADIL_43120010310 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Mercubuana Jakarta

Fakultas Ekonomi dan Bisnis (S1 Manajemen) Dosen : Prof. Dr. Apollo, M.Si, Ak

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

TB 2 - Pengaplikasian Pemikiran Panopticon Jeremy Bentham dan Kejahatan Struktural Giddens Anthony

29 Mei 2023   11:33 Diperbarui: 29 Mei 2023   12:33 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MENGAPA KONSEP PANOPTICON EFEKTIF (Why)

Menurut Bentham, disiplin yang lebih baik dapat dicapai dengan orang-orang yang dipantau menggunakan metode Panopticon. Misalnya, panoptikon yang dibuat untuk memantau panoptikon lain dapat membuat penjaga penjara menjadi lebih disiplin, seolah-olah orang lain terus mengawasinya. Menurut Bentham, sistem ini bisa menjadi solusi untuk menangani tindak pidana korupsi. Keefektifan konsep panopticon juga tercermin dari jumlah penjaga dan yang dijaga. Dengan sistem ini, hanya dibutuhkan sedikit sipir untuk mengawasi puluhan napi di sebuah penjara.

Dalam hal pekerjaan, seorang manajer atau penyelia dapat memantau semua karyawan dan memantau kepatuhan terhadap peraturan dengan lebih mudah dan mengendalikan penipuan yang dapat terjadi dengan sedikit usaha. Menurut filsuf Prancis Michel Foucault, panopticon dibuat agar lebih ekonomis dan efisien. Menurut Foucault, kekuasaan atau wewenang lebih terbentuk seperti jaringan, sehingga kekuasaan tidak berada pada seseorang melainkan pada orang yang mengisi jabatan tersebut. Foucault mengatakan bahwa kekuasaan tidak dapat dihapuskan tetapi direorganisasi dan didistribusikan kembali. Dalam sistem kepemimpinan, Foucault mengusulkan dua model.

1. Pencegahan Disiplin:

Disiplin blokade ini adalah model disiplin yang menggunakan kekuatan terpusat. Kekuatan ini membuat orang merasa dikendalikan oleh kekuatan luar atau orang lain. Misalnya, kota yang dilanda pandemi. Penguncian diberlakukan di seluruh kota, melarang orang meninggalkan atau memasuki kota. Polisi memantau dengan cermat setiap sudut kota, setiap rumah, dan setiap pergerakan. Siapa pun yang melanggar aturan yang ditetapkan akan dieksekusi.

2. Mekanisme pendisiplinan:

Disiplin mekanik adalah model disiplin yang diinternalisasi. Model pendisiplinan ini tidak dipertahankan oleh satu pihak tetapi lebih homogen. Subyek yang mendapat disiplin ini tidak bisa memastikan apakah dirinya sedang dikendalikan atau tidak. Ini adalah konsep Panopticon yang dikembangkan oleh Bentham. Model pendisiplinan ini sangat berbeda dengan model pendisiplinan deadlock, dimana orang tidak mengikuti aturan karena takut akan hukuman, tetapi karena merasa terus menerus diawasi.

MENGAPA SESEORANG MEMILIKI KONSEP PANOPTIK YANG BERBEDA (WHY)

Tapi seperti kebanyakan teori, mereka memiliki kelebihan dan kekurangan. Tidak semua orang setuju dengan penerapan hipotesis ini. Sejarawan Shirley Robin Letwin membantah teori ini. Dia mengatakan bahwa konsep ini bukan manusia. Dia mengatakan bahwa Bentham telah melupakan konsekuensi dari kekuasaan yang tidak terbatas, seperti kekuasaan totaliter. Shirley juga mengatakan bahwa Stalin dan Nazi mungkin muncul karena konsep panoptikon. Jika kita perhatikan pandangan Bentham saat itu, pendekatannya bersifat totaliter dan lebih terfokus pada kenikmatan di atas.

BAGAIMANA KONSEP PANOPTICON DITERAPKAN (How)

Ada beberapa contoh penerapan konsep panopticon, atau seperti arsitektur atau seperti struktur administrasi. Antara 1812 dan 1821 Penjara Millbank dibangun di atas rencana Panopticon. Penjara ini merupakan penjara kontroversial yang menyebabkan masalah kesehatan mental pada para narapidana. Pada tahun 1925, sebuah penjara modern juga dibangun di Kuba dengan bantuan sistem Panopticon. Para tahanan tidak dapat melihat para penjaga karena jendelanya tertutup, tetapi para penjaga dapat melihat semua tahanan. Proses rehabilitasi diupayakan di lapas ini, di mana narapidana yang terkena disiplin dapat dikirim untuk rehabilitasi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun