Mohon tunggu...
Muhammad Dahron
Muhammad Dahron Mohon Tunggu... Freelancer - Karyawan

Menulis Artikel

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Perspektif Warga dan Dampaknya PPN 12 Persen di Pasar, Keringanan atau Beban Baru?

2 Januari 2025   11:30 Diperbarui: 2 Januari 2025   16:36 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kegiatan ramai di pasar. (ANTARA FOTO/ASPRILLA DWI ADHA via kompas.com)

Dengan adanya tambahan penerimaan dari pajak, pemerintah memiliki lebih banyak sumber daya untuk menggerakkan ekonomi negara, memperbaiki kualitas pelayanan publik, serta mendanai proyek-proyek besar yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam jangka panjang.

Pembangunan infrastruktur, misalnya, sangat diperlukan untuk meningkatkan konektivitas antar daerah, mengurangi kemacetan, dan mempermudah distribusi barang. Proyek-proyek ini pada gilirannya dapat menciptakan lapangan kerja dan membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat. 

Selain itu, dana yang diperoleh dari PPN juga bisa digunakan untuk program sosial seperti pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial yang akan menguntungkan masyarakat, terutama yang berada dalam kelompok rentan.

Namun, meskipun tujuan dari kebijakan ini dapat dilihat positif dari perspektif pemerintah, tantangan utama adalah bagaimana agar manfaat yang dihasilkan oleh kebijakan ini bisa terasa oleh seluruh lapisan masyarakat, bukan justru menambah beban mereka. 

Untuk memastikan bahwa PPN 12 persen tidak menjadi sebuah beban yang semakin memperburuk kesenjangan sosial, pemerintah harus memastikan bahwa hasil dari penerimaan pajak tersebut benar-benar digunakan untuk program-program yang memberikan dampak langsung dan signifikan bagi masyarakat.

Apa yang Bisa Dilakukan Pemerintah?

Pemerintah tentu harus mempertimbangkan dengan cermat dampak dari kebijakan ini terhadap masyarakat, terutama kelompok-kelompok rentan. 

Masyarakat yang sudah berada dalam kondisi ekonomi yang sulit, seperti pekerja dengan upah rendah, keluarga dengan tanggungan besar, dan mereka yang hidup di bawah garis kemiskinan, sangat rentan terhadap dampak negatif dari kenaikan pajak. 

Kenaikan PPN 12 persen yang berlaku pada barang dan jasa tertentu bisa memperburuk daya beli mereka, yang sudah tertekan oleh inflasi dan harga kebutuhan pokok yang terus merangkak naik. 

Kelompok-kelompok rentan ini, yang meliputi para pekerja harian, petani kecil, pedagang kaki lima, dan keluarga dengan anak-anak, sering kali tidak memiliki banyak ruang untuk menyesuaikan pengeluaran mereka. 

Setiap kenaikan harga barang yang mereka konsumsi atau jasa yang mereka butuhkan akan langsung menggerus penghasilan mereka. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun