Serangan fajar secara langsung mencederai integritas pemilu dengan mengutamakan kepentingan materi di atas nilai-nilai demokrasi.Â
Pemilu yang seharusnya menjadi ajang kompetisi ide dan gagasan berubah menjadi sekadar transaksi uang atau barang. Hal ini menghilangkan esensi pemilihan sebagai sarana memilih pemimpin yang berkualitas.
2. Menciptakan Pemimpin yang Tidak Berkualitas
Politik uang yang melibatkan serangan fajar sering kali melahirkan pemimpin yang tidak memiliki kapasitas atau integritas. Pemimpin yang terpilih melalui cara-cara ini biasanya lebih mementingkan pengembalian modal kampanye daripada melayani kepentingan rakyat.
3. Memperkuat Korupsi Politik
Pemimpin yang terpilih karena praktik serangan fajar cenderung terjebak dalam korupsi politik. Mereka merasa harus "mengembalikan" dana yang digunakan untuk membeli suara, sehingga mengutamakan kepentingan pribadi atau kelompok daripada kepentingan publik.
4. Mengurangi Partisipasi Pemilih yang Berkualitas
Praktik serangan fajar dapat membuat pemilih yang sadar akan pentingnya pemilu merasa kecewa atau apatis. Mereka melihat bahwa suara mereka tidak lagi dihargai karena kalah oleh kekuatan uang, sehingga berpotensi menurunkan partisipasi pemilih yang berkualitas.
5. Melemahkan Kepercayaan Publik terhadap Institusi Demokrasi
Ketika masyarakat mengetahui bahwa hasil pemilu dipengaruhi oleh uang, kepercayaan mereka terhadap institusi pemilu dan proses demokrasi akan menurun. Hal ini bisa berdampak pada ketidakstabilan politik dan rendahnya legitimasi pemerintah yang terpilih.
Upaya Memerangi Serangan Fajar