Mohon tunggu...
muhammad ariana setiawan
muhammad ariana setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pelajar

Bismilallhirrahmanirrahim ...

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Space Generation

1 Februari 2020   12:01 Diperbarui: 1 Februari 2020   12:12 95
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

"dimana kita?" akhirnya ku pu berhasil berkata setelah beberapa saat aku masih belum mengerti apa terjadi .

"kita di bumi di masa depan tepatnya seratus tahun dari xama kita" jelas Figo. Aku sangat terkejut mendenar hal tersebut, sekaligus merasa tak percaya, tapi ketika aku melihat keluar dengan kendaraan terbang transparan aku rasa memang ini seperti bumi, namun dengan keadaan yang sangat berbeda. 

Penuh sampah  bahkan  tingginya sudah menyamai sebuah bukit bahkan di sudut lain sampah sudah metutupi sebuah gunung, lautpun berubah menjadi lautan sampah, terombang ambing tak ada celah sedikitpun yang memperlihatkan sebuah laut, yang terlihat hanya air hitam dan bau busuk yang mulai tercium sepertinya tidak ada kehidupan di bawah sana. 

"inilah bumi kita di masa depan.,menjadi tempat sampah semua mahkluk di bumi. Pada zaman ini sampah-sudah tidak dapat dikendalikan lagi. Banyak barnag-barnag yang dapat terurai karena penggunaan bahan-bahan anorganik yang tidak mudah terurai" jelas Figo " dan yang lebih parahnya lagi,robot-robot yang dibuat pada zaman kita, dizaman ini robot-robot tersebut beralih dengan kecerdasan buatan yang manusia buat menjadi penguasa bumi baru." 

"mereka membunuh semua pemimpin negara-negara dunia dan membentuk negara kesatuan untuk seluruh bumi yang dinamakan Space Generation" tambah Lia. 

"generasi luar angkasa? " tanyaku 

"ya, setelah terjadi pencemaran yang sangat luar biasa di bumi dan penguasaan dunia sudah ada pada satu pihak yaitu pepimpin robot dari segala pemimpin akhirnya mereka memutuskan unutk membangun peradaban ruang angkasa yang sedang kita tuju sekarang ini dan mereka memberi nama peradaban mereka dengan Space generation" jelas Figo.

"peradaban itu diisi oleh para robot, hampir semua manusia dibunuh, karena menurut para robot, manusia lah yan menjadi penyebab rusaknya bumi dengan segala kidak peduliannya kepada alam, membuang sampah seenaknya, membuang limbah ke sungai, mengotori laut. Menebang ribuan hektar pohon untuk dibangun perkotaan dengan gedung-gedung yang manusia berlomba --lomba membuat nya setinggi mungkin tanpa memperhatikan aspek lingkungan dan sebagainya. " jelas Figo 

"lalu mengapa para robot bisa beralih menghancurkan perdaban manusia? Bukankah mereka dibuat manusia? " tanyaku 

" memang seperti itu, dizaman kita, negara-negara berusaha membuat robot secanggih mungkin, dengan memberikan para robot kecerdasan buatan, berusaha menjadi tuhan yang bisa menciptakan mahkluk hidup, namun yang namanya manusia tidak luput dari kesalahan, suatu ketika robot tercanggih diciptakan dengan kecerdasan melebihi manusia, bisa berpikir sendiri tentang apa yang terjadi di sekitarnya,kerusakan, pencemaran dan sebagainya. Dan akhirnya robot itu beralih menjadi pemberontak dengan berkesimpulan bahwa manusia harus dihapuskan dan digantikan oleh kaum robot yang tidak akan merusak bumi."   

Sungguh sebuah ironi manusia yang semakin maju peradabannya harusnya semakin maju juga pemikirannya terhadap alam yang di tinggalinya, semakin berpikiran bahwa bumi ini harus kita jaga dan semua teknologi harusnya bertujuan untuk menjaga alam tetap sejahtera. Perjalanan kita bertiga sepertinya baru saja akan dimulai. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun