Mohon tunggu...
Muhammad Ardell Bagas Alfatih
Muhammad Ardell Bagas Alfatih Mohon Tunggu... Penulis - SMAN 28 Jakarta

XI MIPA 4 (21)

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Bersyukur

25 November 2020   17:39 Diperbarui: 25 November 2020   17:44 249
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Saya..." Ucap pemegang saham yang lainnya,mengekor perkataan tuan Hamdan.

"Baik, jika tuan-tuan berkata seperti itu." Ucap tuan Syahrir

"Kamu keluar dari ruangan ini, mulai hari ini kamu saya turunkan menjadi manajer." Kata tuan Syahrir

"Baik Pak, terima kasih." Jawab ku dengan kepala yang menunduk.

Setelah kejadian presentasi tersebut, aku bergegas menuju ke ruanganku untuk membereskan barang-barang. Stress, cukup satu kata itu saja jika kalian bisa melihatku. Aku ingin marah, aku ingin menyalahkan orang-orang, aku ingin menyalahkan mereka kenapa begitu susahnya untuk memaafkan. Lupakah mereka dengan semua hal yang ku lakukan. 7 tahun, ya tujuh tahun sudah aku berada di perusahaan ini, selalu berusaha menuju puncak, dan kalian bisa lihat, hanya dengan satu kesalahan aku dicampakkan keluar. Tapi aku tidak akan menyangkal bahwa ini semua adalah hasil dari akumulasi kebodohanku. Jika saja aku tidak mempercayai bawahanku, dan jika saja aku menyelesaikannya sendiri, berhenti. Percuma saja kau memikirkannya, toh semua sudah terjadi.

Toktoktoktok. Suara pintu diketuk.

"Masuk." Kataku.

Pintu dibuka dan orang yang berada dibaliknya adalah tuan Syahrir. Sang komisaris utama, sekaligus mantan pemimpinku.

"Tidak usah berdiri, cukup duduk saja." Katanya sambil duduk di hadapan ku.

"Hmm, jadi apa rencana mu selanjutnya."

"Ntahlah pak, sebelumnya saya hanya fokus untuk menuju puncak, sekarang setelah saya diturunkan saya belum punya hal yang ingin dicapai."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun