Bentuk air lenyap karena terjadinya kebalikannya yaitu bentuk udara. Tetapi materi yang merupakan substratum dari bentuk, secara mutlak tidak dapat lenyap. Dalam hal substansi yang tidak berada pada substratum, kelayapan karena terjadinya kebalikan juga tak dapat dibayangkan. Sebab apa yang tidak berada dalam substratum tidak mempunyai kebalikan, sedang kebalikan-kebalikan  (adda) itu terjadi secara bergantian pada substratum yang sama.
Â
- Analisis antara konsep jiwa menurut Ibn Sina dan Al-Ghazali
Â
   Dari pendapat ibn sina dapat kita ambil kesimpulan bahwa jiwa mempunyai wujud yang terlepas dari badan, dan juga jiwa mempunyai 3 bagian yang pertama jiwa manusia, kedua jiwa binatang dan yang ketiga jiwa tumbuh-tumbuhan. Yang dimana jiwa binatang dan jiwa tumbuh-tumbuhan mempunyai fungsi fisik yang mana akan mati dengan matinya badan, sedangkan jiwa manusia bertujuan pada hal-hal abstrak yang akan dihidupkan diakhirat.
Â
   Dari Al-Ghazali bahwa jiwa mempunyai seusuatu perbuatan dengan dirinya sendiri, bila tidak diganggu oleh atau disibukkan dengan suatu apa pun. jiwa disebut mempunyai dua fungsi yang satu berhubungan dengan tubuh yang satunya berhubungan dengan prinsip-prinsip dan esensinya, jiwa juga mempunyai 2 tindakan : 1. Membutuhkan bantuan dan bekerja sama dengan instrument 2. Tidak membutuhkan bantuan atau tidak bekerja sama dengan instrument.
Â
   Dan juga antara kedua konsep jiwa dari 2 tokoh tersebut mempunyai karakter nya masing-masing dimana dan kesamaannya adalah bahwa jiwa adalah salah satu yang terlepas dan tidak terikat dari badan, dan didalam pembagian jiwa disebutkan bahwa ada yang berkaitan dengan fungsi fisik dan ada juga yang fungsinya hanya bersifat abstrak yang bersifat diakhirat, jiwa memang suatu yang berbeda dengan badan dan fisik tetapi juga jiwa mempunyai keterikatan antara satu dengan lainnya.
Â
   Dan jiwa manusia merupakan sesuatu hal yang tidak mati seperti badan karena dia akan hidup diakhirat jika badannya telah mati dan terlepas dari badan.
Â