Â
   Meskipun begitu kesengsaraan dan penderitaan yang menyertai nya tidaklah abadi, karna hal itu akan tergantung pada hubungan aksidental jiwa dengan tubuh. Ketika hubungan itu terputus, jiwa akan terbebas sama sekali dari hubungan apapun dengan materi dan akan memasuki suasana kebahagiaan yang pada dasar nya melupakan hak nya.
Â
   Kekuatan jiwa itu menimbulkan fenomena yang berbeda-beda, seperti benci-cinta, susah gembira, menolak pemerintah, semua fenomena itu merupakan satu kesatuan, sebab saling bermusuhan tidak akan timbul keharmonisan. Karna itu, perlu jiwa untuk mempersatukan fenomena jiwa yang berbeda tersebut supaya timbul keserasian. Bila kesatuan fenomena psikologis mengharuskan ada nya asal sebagai sumbernya, tentu tidak bias di elakkan bahwa jiwa itu ada.
Â
Â
Â
Â
Â
- Menurut Al-GhazaliÂ
Â
   Bahwa jiwa mempunyai seusuatu perbuatan dengan dirinya sendiri, bila tidak diganggu oleh atau disibukkan dengan suatu apa pun. Hakikatnya secara umum jiwa mempunyai dua fungsi : yang satu berhubungan dengan tubuh (mencakup arah atau control terhadapnya), dan yang lain berhubungan dengan prinsip-prinsip dan esensinya (mencakup pengertian terhadap hal-hal yang dapat dipikirkan [ma'qulat].[5]