Mohon tunggu...
Muhammad Al Fahri
Muhammad Al Fahri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Blog ini saya buat untuk menuangkan opini saya sebagai penulis terkait kejadian-kejadian yang sedang terjadi di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh Teknologi Terhadap Kesehatan Mental: Menggali Dampaknya di Berbagai Usia

5 Januari 2024   10:04 Diperbarui: 5 Januari 2024   10:18 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Namun, Dr. Maya Patel, seorang pakar pendidikan kesehatan mental, memperingatkan tentang risiko informasi yang tidak terverifikasi dan merugikan. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya kurikulum pendidikan digital yang terstruktur dan diawasi dengan baik, untuk memastikan bahwa siswa tidak hanya mendapatkan informasi yang akurat tetapi juga dapat mengembangkan kritis berpikir terhadap konten online yang mereka konsumsi.

Dalam mendukung kesehatan mental siswa, Profesor Carla Fernandez, seorang ahli pendidikan anak, menyoroti bahwa integrasi pendidikan kesehatan mental dalam kurikulum digital harus dimulai sejak dini. Mendidik siswa tentang pentingnya kesehatan mental, mengenali tanda-tanda gangguan mental, dan memberikan keterampilan untuk mengelolanya adalah investasi jangka panjang yang dapat memberikan manfaat signifikan dalam kehidupan mereka.

Sebagai penutup, Dr. Samuel Carter, seorang psikolog anak-anak, menekankan bahwa pendidikan digital bukan hanya tentang transfer pengetahuan, tetapi juga tentang pengembangan keterampilan sosial dan emosional. Dengan memanfaatkan teknologi dengan bijak, pendidikan digital dapat membantu menciptakan generasi yang lebih sadar akan kesehatan mental, meminimalkan stigma, dan mempersiapkan mereka menghadapi tantangan kehidupan dengan keberanian dan ketangguhan.

8. Tren Game Online dan Risiko Kecanduan

Dalam era digital, tren game online semakin mendominasi dunia hiburan, namun risiko kecanduan yang melekat mengundang perhatian para ahli. Dr. Susan Williams, seorang psikolog klinis terkemuka, menyoroti bahwa fitur dalam game online, seperti penghargaan, pencapaian, dan tingkat kesulitan yang dirancang secara cermat, dapat menciptakan lingkungan yang merangsang pelepasan dopamine dalam otak, serupa dengan mekanisme kecanduan.

Profesor Daniel Turner, seorang peneliti perilaku, menambahkan dimensi baru dengan membahas bagaimana faktor sosial dalam game online dapat menjadi faktor risiko yang signifikan. Interaksi dengan pemain lain, komunitas yang solid, dan perasaan pencapaian dalam dunia virtual dapat menciptakan koneksi emosional yang kuat, membuat pemain semakin terpikat dan sulit untuk melepaskan diri.

Namun, Dr. Jessica Lee, seorang ahli psikiatri anak, menyoroti bahwa pemahaman dan penanganan kecanduan game online masih merupakan tantangan kompleks. Ia menekankan perlunya meningkatkan kesadaran di kalangan orang tua dan pendidik tentang gejala kecanduan, seperti perubahan perilaku, penurunan kinerja sekolah, dan isolasi sosial.

Dalam melihat aspek kesehatan mental, Profesor Emily Parker, seorang peneliti kesehatan mental, menjelaskan bahwa kecanduan game online dapat menyebabkan masalah seperti kecemasan, depresi, dan gangguan tidur. Penting untuk menggali lebih dalam bagaimana dampak psikologis ini dapat diatasi, baik melalui terapi kognitif-behavioral atau intervensi lainnya.

Menekankan perlunya pendekatan holistik dalam mengatasi risiko kecanduan game online. Ini mencakup pengembangan keterampilan regulasi emosi, dukungan sosial di dunia nyata, dan pendekatan pencegahan yang terintegrasi dalam komunitas. Dengan begitu, kita dapat mencapai keseimbangan yang sehat antara hiburan virtual dan kesehatan mental yang optimal.

potensi positif yang dapat diambil dari pengalaman bermain game. Ia menekankan perlunya mengembangkan literasi digital yang inklusif, yang melibatkan orang tua, pendidik, dan pemain untuk memahami dampak game secara menyeluruh. Hal ini dapat menciptakan pemahaman bersama tentang batas dan tanggung jawab dalam menggunakan teknologi hiburan.

Dr. Thomas Anderson, seorang psikolog perkembangan, menekankan peran penting keluarga dalam mengelola risiko kecanduan game. Melalui komunikasi terbuka dan terus-menerus, orang tua dapat membimbing anak-anak mereka untuk mengembangkan kebiasaan penggunaan game yang sehat dan memahami batasan waktu yang sesuai. Ini juga melibatkan pemahaman bahwa setiap individu memiliki toleransi dan kebutuhan yang berbeda terkait game.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun