Mohon tunggu...
Muhammad Al Fahri
Muhammad Al Fahri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa program studi Ilmu Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara.

Blog ini saya buat untuk menuangkan opini saya sebagai penulis terkait kejadian-kejadian yang sedang terjadi di Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pengaruh Teknologi Terhadap Kesehatan Mental: Menggali Dampaknya di Berbagai Usia

5 Januari 2024   10:04 Diperbarui: 5 Januari 2024   10:18 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Dalam era di mana teknologi merajai kehidupan sehari-hari, risiko psikosis dan overstimulasi sensorik menjadi perhatian serius para ahli kesehatan mental.Paparan terus-menerus terhadap rangsangan sensorik yang intens dari teknologi modern dapat memicu reaksi neurologis yang tidak seimbang. Ini dapat mengarah pada keadaan overstimulasi sensorik, yang didefinisikan oleh tingkat rangsangan sensorik yang melebihi kapasitas otak untuk mengaturnya.

Keterkaitan antara overstimulasi sensorik dan risiko psikosis. Stres yang diinduksi oleh terlalu banyak rangsangan sensorik dapat memicu gangguan keseimbangan kimia dalam otak, meningkatkan risiko seseorang mengalami gejala psikotik. Dalam era digital ini, paparan yang berlebihan terhadap berbagai rangsangan visual, auditif, dan taktil dari perangkat teknologi dapat menciptakan beban sensorik yang tidak terduga.

Masyarakat perlu memahami batas individu dalam menghadapi rangsangan teknologi. Penelitian mengenai pengelolaan rangsangan sensorik, pengembangan kebijakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental, dan peningkatan kesadaran akan risiko psikosis menjadi penting. Hal ini melibatkan edukasi masyarakat tentang praktik sehat dalam penggunaan teknologi untuk mengurangi risiko dampak psikologis yang merugikan.

Dalam menghadapi kompleksitas dampak psikosis dan overstimulasi sensorik oleh teknologi, interdisiplin dan pendekatan dari para ahli kesehatan mental, neurosains, perilaku, dan psikologi sangat diperlukan. Hanya dengan pemahaman yang mendalam dan tindakan preventif yang tepat, kita dapat menciptakan lingkungan teknologi yang mendukung kesehatan mental dan keseimbangan psikologis.

Dalam menghadapi dampak psikosis dan overstimulasi sensorik oleh teknologi, Dr. Olivia Bennett, seorang ahli terapi kognitif-behavioral, menyoroti potensi peran terapi sebagai bagian dari solusi. Terapi dapat membantu individu mengembangkan strategi koping yang sehat, membangun ketahanan terhadap rangsangan sensorik yang berlebihan, dan meresapi pemahaman diri yang lebih mendalam. Pendekatan ini melibatkan pengembangan keterampilan regulasi emosi dan strategi penanganan stres yang dapat membantu individu menavigasi dunia yang semakin kompleks secara sensorik.

Pentingnya dukungan sosial dalam mengatasi risiko psikosis dan overstimulasi sensorik. Baik dari keluarga, teman, atau komunitas, dukungan sosial dapat memberikan perlindungan terhadap dampak psikologis yang merugikan. Pembangunan jejaring sosial yang positif dan inklusif menjadi kunci dalam membantu individu mengelola rangsangan sensorik secara efektif.

Profesor Natalie Carter, seorang peneliti dalam bidang terapi virtual, membahas kemungkinan pemanfaatan teknologi sebagai alat untuk memfasilitasi terapi dan intervensi kesehatan mental. Aplikasi atau platform digital dapat digunakan sebagai sarana untuk memonitor dan mengelola rangsangan sensorik, memberikan dukungan secara jarak jauh, serta memberikan latihan dan strategi kesehatan mental yang dapat diakses kapan pun dan di mana pun.

Dalam menyimpulkan, kompleksitas dampak psikosis dan overstimulasi sensorik oleh teknologi menuntut pendekatan yang komprehensif dan beragam. Mulai dari terapi individu hingga dukungan sosial, serta pemanfaatan teknologi dalam upaya kesehatan mental, perlu diintegrasikan untuk membentuk solusi yang efektif. Dengan pemahaman yang mendalam dan tindakan proaktif, kita dapat menciptakan lingkungan digital yang mendukung.

Cara Penanganan dan penccegahan

Dalam eksplorasi ragam topik yang mencakup pengaruh teknologi terhadap kesehatan mental, tantangan komunikasi interpersonal, risiko kecanduan game online, hingga dampak psikosis dan overstimulasi sensorik, sebuah narasi kompleks tentang hubungan manusia dengan teknologi terungkap. Melibatkan perspektif para ahli di bidang kesehatan mental, neurosains, perilaku, dan psikologi, kita dapat merangkum bahwa respons kesehatan mental terhadap teknologi memerlukan pendekatan yang holistik dan adaptif.

Penanganan pengaruh teknologi terhadap kesehatan mental memerlukan langkah-langkah yang inklusif. Edukasi masyarakat tentang praktik sehat dalam penggunaan teknologi, pengembangan kebijakan yang mendukung kesehatan mental, dan penelitian yang terus menerus adalah kunci. Dalam konteks komunikasi interpersonal, kesadaran akan perubahan dalam pola interaksi manusia, pengembangan literasi digital, dan upaya mendalam untuk memahami dampak teknologi terhadap hubungan antarmanusia dapat membentuk fondasi yang kuat untuk komunikasi yang bermakna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun