“Kamu harus kuat.”
Penyapaku masih mengunyah. Sesekali memerima suapan makanan yang kusodorkan ke mulutnya.
Tak kami hiraukan lalu lalang pengunjung Pasar Malam.
***
Setan tidak hanya berwujud makhluk halus. Tapi juga berwujud manusia. Menggoda setiap hasrat manusia yang hendak bertaqwa.
Mardliyah mempercayai itu.
Seperti pagi ini. Entah setan cilik mana yang memulai. Tapi setan cilik berwujud anak-anak tetangganya berhasil menghasut Ikus anaknya untuk kembali merengek.
“Ardan sudah dibelikan bapaknya Kelinci!!!” lengkingan suara anaknya mengiris hati Mardliyah.
Ya Allah, setan mana yang mengganggu kini?
“Orang bohong itu dosa!!!!” kali ini teriakan Ustadz Sanusi meminjam suara anaknya.
Ya Allah, tak bisakah hujan deras mengguyur Pasar Malam di hari ini?
Lolongan kata-kata tidak ada. Berganti raungan anaknya yang menjadi-jadi.