Mohon tunggu...
Muhammad abdul Rolobessy
Muhammad abdul Rolobessy Mohon Tunggu... Jurnalis - Editor

Bahasa mati rasa

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Histori Jeruji Besi

1 Agustus 2024   11:21 Diperbarui: 4 September 2024   00:34 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kenapa beta sebut wowo, ia" sebutan itu menjadi dara panggilan ciri khas orang sangaji. Wowo adalah om, atau orang ambon bilang. Momo! Setelah beliau membeli makan langsung dengan tegas beliau berkomunikasi dengan si pihak korban dan beta di bebaskan dari sel tahanan yang begitu pahit rasanya. (Jangan mudah menyerah intinya jalani saja jang depresi la mau gantung diri) ini adalah keta dari seseorang mantan tahanan yang sudah di pindahkan ke rutan kota ambon. Sebut saja Ardiansyah. Lelaki berdarah "KAPAHA" Ambon, Maluku.

Cerita sudah usai, waktu hampir habis di telan usia pada bumi. Semua hidup adalah fatamorgana. Sebab, berharap kepada manusia adalah sebuah seni melecehkan diri sendiri, yang di rasakan sudah pasti kekecewaan yang nyata. Mari katong, rehat sejenak.

 Sumber penulis: M. Abdul Rolobessy  

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun