Mohon tunggu...
LEX News
LEX News Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sebuah produk dari Biro Jurnalistik LK2 FHUI 2021 yang menghasilkan artikel hukum yang populis dan dibahas secara mendalam

Biro Jurnalistik LK2 FHUI 2021 adalah sebuah biro dibawa Lembaga Kajian Keilmuan Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang bergerak di bidang penulisan hukum, opini, podcast, dan mengulas bahasan hukum secara mendalam dan populis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Jas Merah: Kaleidoskop Wabah-Wabah yang Mengguncang Peradaban Manusia

4 September 2021   19:55 Diperbarui: 4 September 2021   20:09 301
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentunya ini menjadi sarana penularan yang sangat mudah bagi wabah ini. Hampir 50 juta jiwa tewas akibat wabah ini (sekitar 3 persen populasi dunia saat itu). Namun, estimasi ini belum dapat diyakini sepenuhnya karena pendataan di beberapa daerah yang masih tidak jelas. Uniknya lagi lebih banyak prajurit AS yang tewas karena wabah dibandingkan karena perang, orang-orang penting seperti Presiden AS Woodrow Wilson dan Raja Alfonso dari Spanyol. 

Kini kita umat manusia, sedang menghadapi wabah baru COVID-19 yang berdampak pada seluruh hajat hidup. Dalam masa ini penting untuk kita sadari bahwa, wabah merupakan salah satu pendorong dan penentu masa depan peradaban manusia. Berkaca dari peristiwa-peristiwa yang lalu serta teknologi yang kita miliki sekarang, bukankah seharusnya kita bisa siap menghadapi ancaman ini. Seperti perkataan Theodore Roosevelt "The more you know about the past, the better prepared you are for the future". Namun apa daya, sesuai dengan perkataan Albert Camus bahwa wabah akan selalu mengejutkan bagi kita  meskipun telah berulang dalam sejarah. 

Dengan demikian perlu kita sadari bahwa, ditengah pandemi perlu ada kebijaksanaan dan solidaritas dalam tindakan manusia, perlu kita sadari, bahwa nyatanya kekuatan manusia untuk bertahan hidup muncul ketika umat manusia bersatu dan saling bahu membahu. Penulis yakin bahwa kita sebagai umat manusia akan bisa melewati masa sulit ini, sejalan dengan apa yang nenek moyang kita telah lalui. 

Namun hingga kini masih ada pertanyaaan yang menggaruk dalam hati, akan jadi apa dunia setelah COVID-19. Akankah teknologi internet semakin esensial. atau otomasi pekerjaan akan semakin merajalela, atau bahkan kita akan tetap menggunakan fitur-fitur komunikasi daring yang sebenarnya memudahkan. Penulis rasa hal ini belum dapat terjawab, karena hanya waktu yang dapat menjawabnya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun