Wabah Justinian
Pada tahun 541 di tengah masa keemasan pertama Kekaisaran Byzantium yang dipimpin oleh Justinian I muncul suatu wabah yang akan menghantui dunia sampai hampir seribu tahun kedepan, yaitu bubonic plague atau pes. Di masa ini masyarakat menyebutnya Wabah Justinian, wabah ini bermula di Ethiopia yang kemudian menyebar ke kota Alexandria di Mesir, kemudian Yerusalem, Antiokia, dan akhirnya Konstantinopel. Luasnya Kekaisaran Byzantium dan perdagangan menyebabkan wabah ini menyebar sampai seluruh eropa. (jmvh.org)
Wabah Justinian ini menyebabkan 10 ribu korban tewas per hari di Konstantinopel. Procopius dari Caesarea sejarawan kekaisaraan menyatakan bahwa wabah ini "which the whole human race came near to be annihilated" dimana wabah ini mengancam keberlangsungan umat manusia.Â
Sampai dengan tahun 546 diperkirakan di Asia, Afrika, dan Eropa terdapat 100 juta korban tewas. Ini kemudian mengubah secara drastis kehidupan di eropa, diawali dengan kemunduran Kekaisaran Byzantium dan akhir dari kekuasaan Justinian I. Akibat hal wabah ini juga terjadi perubahan kebijakan agraria yang mendorong munculnya feodalisme.Â
Akibat feodalisme ini rasa persatuan di bawah bendera "Romawi" hilang dan muncul etnosentrisme masyarakat eropa. Kemudian situasi yang bisa dibilang 'akhir zaman' mendorong penyebaran agama kristen di seluruh eropa, ketakutan apokaliptik menjadi alasan utama. Hal inilah yang pada akhirnya mengawali abad pertengahan (terkadang digunakan istilah derogatori abad kegelapan).(jmvh.org)Â
Melihat fakta-fakta ini muncul pertanyaan besar, jika tidak ada wabah dapatkah Justinian melakukan ambisinya menaklukan kembali Romawi Barat dan mengembalikan masa kejayaan romawi, apakah mungkin Kekaisaran Romawi Timur akan berdiri menjadi pusat peradaban, dan apakah mungkin kita di Indonesia akan menggunakan huruf yunani bukan huruf latin?
Black Death atau Wabah PES
Sekitar 1300-an muncul kembali wabah pes atau mungkin lebih dikenal sebagai black death. muncul di daerah Cina yang saat itu berada dibawah kekuasaan suku Mongolia. Berdasarkan data yang ada, di Provinsi Hubei terdapat 5 juta korban tewas atau 90 persen populasi daerah tersebut.Â
Kemudian apabila kita melihat data sensus dari Dinasti Ming pada tahun 1393, cina telah kehilangan 55 juta jiwa. (BBC.com) Â Angka yang sangat besar ini memang tidak hanya disebabkan karena wabah pes, tapi juga perang saudara dan kelaparan yang mengikuti. Namun, para sejarawan yakin bahwa wabah penyakit adalah sebab utama hilangnya hampir setengah dari populasi Cina seabad yang lalu. Wabah ini kemudian terbawa ke barat melalui jalur sutra. Sepanjang jalur sutra wabah ini membawa jejak kematian dan kehancuran. (thoughtco.com)
Asia tengah kehilangan 40-70 persen populasinya, Persia yang dikuasai oleh Ilkhanate (Suku Mongolia) mengalami depopulasi sampai dengan 30 persen dari seluruh populasinya. Wabah ini juga kemudian berdampak pada runtuhnya Ilkhanate di Persia. Berdasarkan tulisan dari Al-Mazriqi seorang sarjana dari Mesir, hampir seluruh Asia mengalami depopulasi dari Persia sampai dengan Peninsula Korea. (thoughtco.com)
Kemudian wabah ini terus bergerak dan tiba di eropa melalui invasi suku Mongolia ke daerah Crimea yang saat itu dikuasai oleh pedagang Genoa. Pengepungan yang dilakukan di kota Caffa oleh the Golden Horde yang dipimpin oleh Jani Beg, menjadi catatan pertama digunakannya senjata biologis dalam sejarah umat manusia. Pasukan Mongol yang dilanda wabah pes, menggunakan artilerinya (trebuchet) untuk melemparkan mayat-mayat pasukan mereka.Â