Mohon tunggu...
Pendidikan

Prinsip Produksi dalam Ekonomi Islam

18 Maret 2019   21:28 Diperbarui: 3 Juli 2021   01:41 6060
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prinsip Produksi dalam Ekonomi Islam (markus-spiske)

Dari hadis ini kita dapat mengambil pelajaran bahwa makanan terbaik dari seseorang muslim adalah hasil usaha/hasil keringat kerja keras tangannya sendiri dan tidak bergantung pada orang lain, dari hadis ini pula kita dapat ketrangan dari Rasulullah bahwa banyak nabi sebelum beliau melaksanakan usahanya dari tanganya seperti Nabi Daud bekerja sebagai pandai besi, melunakan besi.

Nabi Nuh adalah tukang kayu/pembuat perahu, Nabi Idris adalah tukang jahit, Nabi Yusuf sebagai admin/bendahara, dan mayotitas Nabi adalah mengembala kambing atau domba-domba, pedagang dan akhirnya menjadi da'I dan menyerukan agama Islam.

Umar radhiallahu 'anhu beperpendapat bahwa melakukan aktivitas produksi lebih baik daripada mengkhususkan waktu untuk ibadah-ibadah sunnah, dan mengandalkan manusia dalam mencakup kebutuhannya. 

Sebagaimana riwayat yang mengatakan, bahwa beliau melihat tiga orang di masjid tekun beribadah, lalu bertanya kepada salah satu dari mereka, " Dari kamu makan ?" ia menjawab "aku hamba allah, dan dia mendatangkan rezekiku sebagaimana dia menghendaki". Lalu beliau meninggalkan Dan menuju ke orang kedua seraya menanyakan hal yang sama. 

Orang media menjawab, "aku memiliki saudara yang mencari kayu di gunung untuk dijual, lalu ia makan sebagian hasilnya, dan sebagianya lagi untuk memenuhi kebutuhanku." Umar Radiallahu'anhu berkata, "Saudarmu lebih beribadah daripada kamu" (Ibnu Ahmad, 2010).

D. Prinsip Aktivitas Produksi

1. Prinsip Tauhid

Ekonomi Islam adalah ekonomi yang berlandaskan ketuhanan, is bertitik tolak dari tuhan dan memiliki tujuan akhir pada tuhan. Tujuan ekonomi ini membantu manusia menyembah tuhannya. Prinsip ketuhanan menjadikan seorang Muslim tidak akan mengambil barang yang bukan miliknya Dan tidak akan memakan harta yang bukan haknya. 

Hal ini dikarenakan adanya perasaan selalu diawasi (Qardhawi, 1997 ).
Prinsip tauhid adalah ajaran fundamental Islam. Prinsip ini mengatakan bahwa produsen melangsungkan kegiatanya Karena ketunduknya pads Allah dan termotivasi beribadah pada-Nya. 

Berdasarkan prinsip ini, Allah telah menetapkan batas, aturan, dan hukum at as aktivitas produksi yang dilakukan manusia, memegeskan kewajiban mereka oada Allah Swt. Kepada sesama manusia, dan alam semesta. 

Berdasakan prinsip ini, manusia dibebaskan dari belenggu matrealistik walaupun secara mutlak tidak ditolak (Sukarno,2010).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun