Lalu apa yang engkau renungkan
semalaman tentang sabar? Hasilnya apa?
Apakah nihil atau memang engkau tidak
benar-benar serius memikirkannya?
Apakah engkau perlu sesuatu di saat terdesak
seperti ini? Tentu! Aku menerima dan siap
atas segala tindakanku. Cukupkanlah meskipun itu teramat perih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!