Terlepas dari budaya etnis. Tumpuk kepemimpinan kota Zelfbesturende Landschappen dari HB VIII sampai ke X menjadikan harta inlander sebagai peninggalan.
Mereka berdua mencoba menunjuka kegagahan dan kekuatan bahwa satu-satunya sultan di Indonesia yang masih berdiri kokoh di daerah istimewah Ngayogyakarta.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!