Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Fate seemed to be toying us with jokes that were really not funny.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tak Ada Persahabatan yang Sempurna, dan Itu Bukan Masalah

9 Juli 2023   08:32 Diperbarui: 12 Juli 2023   20:20 762
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sesuatu biasanya disebut indah jika itu berbeda dari segala sesuatu yang ada di sekitarnya, jika ia menonjol, jika ia memiliki sesuatu yang tak dimiliki oleh benda-benda lain. Hubungan persahabatan adalah nilai seperti itu.

Jadi, meskipun persahabatan berwajah ganda, keindahannya tetap merupakan fitur-fitur nilai yang tanpanya kehidupan tak akan ada gunanya, tanpa variasi, kerumitan, keintiman, atau kegembiraan.

Demikianlah, sebagaimana pendapat Nehamas, persahabatan harusnya tak bergantung pada manfaatnya dan fitur-fitur moral atau tidak bermoralnya, dan terlepas dari rasa sakit, bahaya, dan kekecewaan yang menyertainya.

Ini mungkin terdengar liar dan bukan panduan bagus untuk mencapai kesuksesan, kebaikan, atau kebahagiaan. Lalu apa yang benar? Beberapa orang kuno berpikir bahwa persahabatan mengikat seluruh alam semesta. Kita lebih sederhana.

Persahabatan tak lebih dari sekadar mengikat beberapa orang bersama, tempat di mana orang bisa berkata satu sama lain, "Aku mencintaimu karena itu kamu, karena ini aku." Ikatan ini adalah barang rapuh, karenanya butuh perhatian dan penanganan ekstra.

Karena persahabatan adalah sebuah petualangan (dan kadang romansa), hal yang tak terduga akan selalu terjadi. Kita semua akan punya saat-saat yang pahit. Namun, seperti semua petualangan lainnya, bahaya-bahaya seperti itulah yang membuatnya jadi menarik.

Itu berarti, bukan kurangnya konflik yang menentukan kesuksesan sebuah persahabatan, tapi bagaimana konflik tersebut diselesaikan. Keretakan yang dijahit adalah jalinan persahabatan dan bukan tambalan di atasnya.

Kita mungkin tak selalu tahu bagaimana cara menjaga sahabat kita, dan kita tak bisa begitu saja mengembalikannya ke toko atau meminta pengembalian uang. Terkadang kita membuat mereka kecewa, atau mereka mengecewakan kita.

Kita mungkin tak bisa memperbaiki satu sama lain, tapi kita tetap bisa menerima satu sama lain. Barangkali kita harus menghentikan sementara persahabatan, memberinya ruang baru yang lebih luas untuk bernapas, dan saya pikir itu bukan masalah.

Saya harap, terlepas dari ketidakpastian konsekuensi moralnya, kita semua bisa hidup dengan menganggap penting persahabatan. Hidup adalah tempat yang mengerikan dan sulit diterima jika kita tak punya sahabat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun