Pada Zaman Kegelapan, seluruh doktrin Gereja harus dipatuhi oleh setiap orang meskipun terdengar tidak masuk akal. Mudahnya, mereka menyandarkan doktrin itu pada kitab suci sehingga masyarakat punya ketakutan untuk mengekang karena berhubungan dengan Tuhan.
Tetapi, doktrin itu sebenarnya telah dimanipulasi sedemikian rupa oleh Gereja agar mereka tetap bisa mempertahankan kekuasaannya yang terlanjur merambat ke segala bidang. Dengan demikianlah, masyarakat seperti telah "dicuci otaknya" untuk selalu tunduk pada doktrin mereka.
Pada akhirnya, Renaissance dipicu oleh semangat perlawanan kaum humanis lewat slogan-slogannya yang meluas. Salah satu yang terkenal adalah kutipan dari Marsilio Ficino, "Kenalilah dirimu sendiri, wahai keturunan ilahi dalam samaran sebagai manusia!"
Dengan tersebarnya slogan-slogan humanisme, masyarakat Eropa saat itu mulai menggeser doktrin Gereja menjadi pemahaman-pemahaman antroposentrisme.
Merujuk pada konteks pengembangan diri, kebangkitan dari keterpurukan juga memerlukan semangat baru yang mungkin terkesan radikal. Dan itu tidak apa-apa. Jika seekor tikus telah menguasai gubuk dan tidak bisa diusir dengan cara apa pun, bakarlah gubuk itu.
Pada titik terendah kala itu, saya punya paradigma yang aneh bahwa seluruh pergerakan alam semesta hanya untuk membuat saya semakin terpuruk dan merasa tidak berguna.Â
Akibatnya, depresi tersebut semakin menggila-gila, nyaris seluruh kewarasan saya telah direnggut habis olehnya.
Saya beralih dari berlutut untuk menyembuhkan jiwa saya dan benar-benar mengubah perasaan saya tentang dunia serta bagaimana saya menggunakan pikiran saya. Terlebih lagi, saya telah mencapai cukup banyak hal sebelum itu.
Suatu waktu di bawah langit biru yang cerah, terbetik sebuah kesadaran kosmik bahwa seluruh pergerakan alam semesta ini adalah bagian dari pertunjukan teater akbar yang amat mewah nan megah untuk menghibur saya.
Pergeseran paradigma tersebut telah membuat segala sesuatu yang saya hadapi tampak berbeda. Segalanya terkesan luar biasa. Bahkan dalam kesepian yang biasanya mencekik itu, saya menemukan banyak kesenangan sederhana yang mudah untuk dicari.
Jika Anda bisa mengendalikannya, pikiran Anda akan menjadi sekutu terbesar Anda. Tetapi kalau tidak, pikiran Anda akan menjadi musuh terburuk Anda.