Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pentingnya Mengembangkan Keraguan

22 Mei 2021   11:15 Diperbarui: 22 Mei 2021   11:34 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jika kebenaran itu telah kita capai, untuk apa meneruskan perjalanan yang melelahkan itu?

Di sinilah kita tahu bahwa sikap meragukan itu terdapat garis batasan, yaitu kebenaran itu sendiri. Pasti akan ada satu yang tidak bisa disangkal lagi sebagai kebenaran, dan di sanalah kita dapat berhenti dan memuaskan diri.

Meskipun terdengar naif, tapi "melanjutkan pencarian melampaui akar" malah membuat kita tersesat dalam keraguan yang tidak terbatas. Dan itu menakutkan.

Seperti kata Rene Descartes, tidaklah masuk akal jika kita meragukan semuanya, tetapi secara prinsip kita bisa meragukan segala sesuatu.

Mengapa keraguan itu penting?

Langkah terbesar yang pernah saya ambil dalam kehidupan adalah keberanian untuk meragukan segala sesuatu yang telah lama bercokol dalam pikiran dan keyakinan saya sendiri.

Saya harus bersombong sedikit bahwa saya merasakan perkembangan pesat dalam diri saya, entah secara intelektual maupun tindakan. 

Dengan mengawali langkah bersama keraguan, saya membersihkan puing-puing reruntuhan untuk membangun rumah baru yang lebih kokoh.

Dan segala keraguan itu telah membantu saya untuk membangun fondasi rumah di atas beton ketimbang di atas pasir yang tersapu ombak.

Tapi, abaikan kisah tersebut. Anda telah mengetahui bagaimana "pistol" ini dapat membunuh Anda, tetapi sekarang adalah waktunya untuk Anda mengetahui manfaatnya. Jadi, apa manfaat dari sikap meragukan sesuatu?

Awal dari berpikir kritis

Mustahil untuk berpikir kritis jika Anda tidak mempertanyakan sesuatu. Dan menariknya, pertanyaan-pertanyaan yang Anda butuhkan (selalu) datang dari keraguan.

Jadi, abaikan saja jika seorang teman mengatakan bahwa Anda bodoh hanya karena meragukan sesuatu. Kabar baiknya, Anda mengakui ketidaktahuan Anda sendiri untuk menuju pengetahuan yang hakiki.

Menunda kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun