Mohon tunggu...
Muhammad Andi Firmansyah
Muhammad Andi Firmansyah Mohon Tunggu... Penulis - Mahasiswa Ilmu Politik

Live to the point of tears.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Artikel Utama

Candu Belajar dengan Konsep Pembelajaran Bebas Aktif

13 Desember 2020   10:12 Diperbarui: 15 Desember 2020   09:21 731
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar itu candu bila dilakukan dengan tepat | pixabay.com

Ketidaktahuan merupakan akar dari semua kemajuan dan pertumbuhan. Seperti bunyi salah satu adagium kuno, manusia yang yakin dirinya mengetahui segalanya, tidak akan mempelajari sesuatu pun. Kita tidak bisa mempelajari apa pun tanpa pertama-tama tidak mengetahui sesuatu. Kita bermula dari tak tahu apa-apa.

Seperti Socrates, sang filosof Athena yang melegenda itu pernah katakan: Orang yang paling bijaksana adalah orang yang mengetahui dia tidak tahu. Dengan mengakui ketidaktahuan, peluang datangnya pembelajaran lebih terbuka. Demikianlah belajar sepanjang hayat bekerja.

Ketiga, menjadi "bidan". Bukan, bukan berarti kita harus menjadi bidan dalam arti sesungguhnya. Dalam hal ini---yaitu menyampaikan pembelajaran pada orang lain---kita tidak harus menggurui seorang pun.

Layaknya seorang bidan, dia tidak melahirkan sendiri anak itu, tetapi dia ada untuk membantu selama proses persalinan. Begitu pula, tugas kita ialah membantu orang-orang "melahirkan" wawasan yang benar, sebab pemahaman yang sejati harus timbul dari dalam diri sendiri. Itu tidak dapat ditanamkan oleh orang lain. Dan hanya pemahaman yang timbul dari dalam itulah yang dapat menuntun kepada wawasan yang benar.

Socrates pernah mengatakan, "Aku tidak bisa mengajarkan apa pun kepada siapa pun. Aku hanya dapat membuat mereka berpikir." Demikianlah kita seharusnya. Tidak menggurui, melainkan berdiskusi dengan mereka sehingga kita pun akan belajar sesuatu dari lawan bicara kita.

Menggurui itu bersifat satu arah; semacam monolog. Sedangkan berdiskusi itu bersifat dua arah; bersifat dialog. Dengan begitu, kita lebih terbuka untuk belajar dari lawan bicara kita.

Demikianlah Pembelajaran Bebas Aktif ala saya adanya. Ini tidak menuntut sesuatu dari luar, melainkan datang dari dalam setiap orang. Secemerlang apa pun kebijakan pemerintah di dunia pendidikan, tak akan pernah manjur bila kita tak punya tekad kuat dari dalam diri. 

Sebaliknya, "seburuk" apa pun kebijakan, bila tekad pembelajaran datang dari dalam diri, ini bisa menjadi kisah yang fantastis. Mari kita bangunkan Macan Asia yang katanya tertidur ini!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun