Hampir dalam segala hal yang kita hadapi dilakukan seakan kita sedang ditodong pistol; di mana jika kita terlambat, kita mati tertembak.
Semua orang ingin masalahnya cepat selesai, hingga mereka tak benar-benar menyelesaikan masalahnya sendiri. Mereka hanya lari dari satu masalah ke masalah lain; mengira mereka telah menyelesaikan satu per satu masalahnya.
Salah satu alasan utama mengapa kebanyakan di antara kita selalu tergesa-gesa, cemas dan bersikap kompetitif, serta menjalani kehidupan seolah-olah dalam keadaan darurat, adalah kita takut bila kita menjadi orang yang lebih tenang dan lemah lembut, kita tak bisa lagi mencapai sasaran kita.Â
Kita takut diri kita menjadi malas dan masa bodoh.
Tunggu dulu, jangan dikira orang yang tenang tak akan mampu mencapai sasaran-sasarannya dengan cepat.
Jangan-jangan menjadi pribadi yang lebih tenang adalah kunci untuk bisa mencapai tujuan dan sasaran kita dengan lebih cepat?
Bersikap lebih tenang dalam menjalani suatu hal justru membuat kita lebih teliti dan hati-hati. Ini bukan sesuatu yang sudah basi untuk dibicarakan. Nyatanya, Anda tetap saja berharap impian Anda terwujud secepat mungkin dan mengejarnya dengan tergesa-gesa.
Mari kita analogikan dengan sederhana.
Dalam berkendara, mana yang lebih baik; berjalan ngebut atau pelan?Â
Maaf, itu pertanyaan bodoh. Maksud saya, kita semua pasti memiliki jawaban yang sama (kecuali jika Anda sedang terburu-buru).
Tapi itulah perbedaannya antara berkendara di jalan dengan menjalani hidup ini.