Mohon tunggu...
Muhamad Zulhijrullah
Muhamad Zulhijrullah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Negeri Semarang

Terus ingin belajar

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Peran Anak Muda Dalam Melestraikan Tradisi Mappadendang

22 November 2024   10:03 Diperbarui: 22 November 2024   10:06 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pelestarian budaya membutuhkan dukungan pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas lokal. Sayangnya, program pelestarian tradisi seperti Mappadendang sering kali tidak menjadi prioritas dalam agenda pembangunan. Dokumentasi tradisi juga sangat terbatas, sehingga tradisi ini sulit dipelajari oleh generasi mendatang. Sebagai contoh, tradisi ini sering kali hanya dilestarikan oleh kelompok masyarakat tertentu tanpa upaya institusional yang memadai untuk memastikan keberlanjutannya.

  • Peluang Melalui Pendidikan

Pelestarian budaya seperti Mappadendang dapat diintegrasikan ke dalam pendidikan formal dan nonformal. Pendidikan berbasis budaya tidak hanya mempertahankan nilai- nilai tradisional tetapi juga membentuk individu yang mampu beradaptasi dengan perubahan global. Melalui pendekatan ini, generasi muda dapat memahami pentingnya tradisi dan bagaimana tradisi tersebut relevan dengan tantangan dunia modern.

  • Perspektif Ekonomi dan Politik

Pelestarian tradisi juga dapat mendukung inovasi dalam ekonomi kreatif. Tradisi seperti Mappadendang dapat dikembangkan menjadi atraksi budaya yang mendukung sektor pariwisata. Dari perspektif politik, pemahaman akan nilai budaya dapat memperkuat identitas nasional dan meningkatkan partisipasi masyarakat dalam proses pembangunan yang inklusif. Hal ini menjadi penting mengingat tradisi lokal seperti Mappadendang memiliki potensi untuk meningkatkan nilai ekonomi melalui pengelolaan yang kreatif.

Tradisi Mappadendang mencerminkan kekayaan budaya Indonesia yang harus dilestarikan. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas lokal, sangat penting untuk menjaga keberlangsungan tradisi ini. Dengan langkah- langkah inovatif yang mengintegrasikan tradisi ke dalam pendidikan dan ekonomi kreatif, Mappadendang dapat tetap relevan dan menjadi simbol identitas budaya masyarakat Bugis di tengah tantangan global (Hasdalia, 2014; Askar, 2020).

4. Upaya-Upaya dalam Melestarikan Tradisi Mappadendang

Pelestarian warisan budaya di Indonesia, termasuk tradisi Mappadendang, memerlukan kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai lembaga terkait. Sebagai salah satu bentuk kekayaan budaya Indonesia, tradisi Mappadendang memiliki nilai sosial yang penting dalam mempererat hubungan antar anggota masyarakat. Namun, pelestariannya menghadapi berbagai tantangan, seperti dampak globalisasi dan pergeseran nilai-nilai sosial.

  • Kebijakan Pemerintah dan Undang-undang Pemajuan Kebudayaan

Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah konkret dalam menjaga warisan budaya melalui kebijakan dan regulasi yang mendukung pelestarian kebudayaan. Salah satunya adalah "Undang-undang Nomor 5 Tahun 2017 tentang Pemajuan Kebudayaan." Undang-undang ini mengatur perlindungan terhadap situs bersejarah, hak cipta karya seni dan budaya, serta pengembangan seni dan budaya secara menyeluruh. Mappadendang, sebagai bagian dari budaya lokal yang berharga, dapat diakomodasi dalam undang-undang ini melalui perlindungan hak cipta dan upaya penguatan identitas budaya bangsa (Ihfa, 2024; Hasdalia, 2014).

  • Kegiatan Budaya untuk Pelestarian Tradisi

Selain kebijakan resmi, upaya pelestarian tradisi Mappadendang juga dilakukan melalui berbagai kegiatan budaya seperti festival dan pameran seni. Festival budaya memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam melestarikan tradisi mereka. Sebagai contoh, festival budaya yang melibatkan pertunjukan Mappadendang tidak hanya menjadi ajang untuk memamerkan kekayaan budaya daerah, tetapi juga untuk memperkenalkan nilai-nilai tradisional kepada generasi muda. Kegiatan-kegiatan semacam ini memperkuat rasa kebanggaan dan identitas lokal, serta menjadi sarana untuk memperkenalkan Mappadendang kepada masyarakat luas. Zulkarnaen (2022) menyatakan bahwa melalui kegiatan budaya, masyarakat dapat memperkuat ikatan sosial dan melestarikan tradisi secara langsung. Selain itu, festival dan pertunjukan budaya menjadi tempat yang tepat bagi para seniman dan budayawan untuk berbagi pengetahuan dan menginspirasi generasi muda agar terus melestarikan budaya tersebut.

  • Pendidikan Formal dan Informal sebagai Sarana Pelestarian

Pendidikan, baik formal maupun informal, berperan penting dalam pelestarian tradisi Mappadendang. Dalam kurikulum pendidikan di Indonesia, materi tentang budaya lokal sudah mulai diperkenalkan, terutama dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar dan memahami budaya mereka, termasuk Mappadendang. Selain itu, kegiatan pendidikan informal yang diselenggarakan oleh museum dan situs budaya juga mendukung penyebaran pengetahuan tentang tradisi tersebut. Ihfa (2024) mengungkapkan bahwa pendidikan yang mengintegrasikan budaya lokal dapat meningkatkan kesadaran generasi muda untuk melestarikan dan menghargai warisan budaya.

  • Keterlibatan Masyarakat dalam Pelestarian Budaya

Masyarakat memiliki peran yang sangat penting dalam pelestarian budaya lokal, termasuk tradisi Mappadendang. Aktivitas yang melibatkan masyarakat dalam pelaksanaan dan pengenalan tradisi melalui forum-forum budaya seperti workshop dan seminar juga berkontribusi dalam menjaga kelangsungan tradisi tersebut. Sebagaimana disebutkan oleh Hasdalia (2014), masyarakat desa di Kecamatan Ajangale, Kabupaten Bone, aktif berpartisipasi dalam melaksanakan tradisi Mappadendang, yang memperkuat hubungan sosial antar warga.

Upaya pelestarian tradisi Mappadendang harus melibatkan berbagai pihak dan pendekatan, baik dari segi kebijakan pemerintah, kegiatan budaya, pendidikan, maupun keterlibatan aktif masyarakat. Dengan adanya kebijakan yang mendukung, kegiatan budaya yang melibatkan masyarakat, serta pendidikan yang mempromosikan kearifan lokal, diharapkan Mappadendang dan tradisi-tradisi lokal lainnya dapat terus hidup dan berkembang. Hal ini tidak hanya berfungsi untuk melestarikan kekayaan budaya Indonesia, tetapi juga sebagai sarana untuk memperkuat identitas dan kebanggaan bangsa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun