Mohon tunggu...
Muhamad Yus Yunus
Muhamad Yus Yunus Mohon Tunggu... Seniman - Sastrawan, dan Teaterawan

Lulusan Sarjana Sastra, Prodi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Pamulang. Penulis buku, kumpulan puisi Dukri Petot: Gaya-gayaan, Novel Tidak ada Jalan Pulang Kecuali Pergi, Anak Imaji, dan Sandiwara Kita di dalam atau di Luar Panggung Sama Saja (2020) Guepedia. Pendiri Teater Lonceng, Tangsel. Sekarang menjabat sebagai Redaktur media digital adakreatif.id https://sites.google.com/view/myusyunus

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kebiasaan Kita Menghakimi yang Kaya dan Menilai yang Miskin

12 Mei 2023   08:33 Diperbarui: 18 Mei 2023   23:38 412
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Seperti dahulu saat ponsel dengan merek Nokia menjadi barang yang sangat ajaib, tidak menunggu waktu terlalu lama muncul Blackberry dengan fitur bertukar pesan yang lebih canggih dan menarik. Atau dahulu orang memasak dengan minyak tanah, tahu-tahu minyak tanah susah ditemukan dan menjadi barang langka, setelah Yusuf Kala membagikan gas dan kompor secara masal dan gratis kemudian orang-oang banyak memasak menggunakan gas sebagai solusi atas permasalahan minyak bumi, akan tetapi memasak dengan alat yang menggunakan tenaga listrik saat ini dianggap sebagai suatu temuan mahal, praktis, elegan, dan mudah digunakan.

Namun untuk menggunakan fasilitas super canggih, manusia membutuhkan biaya super banyak untuk membelinya, padahal Tuhan telah menyediakan media memasak dengan cara yang lebih praktis lagi yaitu membakar kayu kering. Sungguh rumit kebahagiaan yang diharapkan manusia, dan sungguh miskinnya kita sebagai mahluk yang bertuhan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun