Mohon tunggu...
muhamad yahya
muhamad yahya Mohon Tunggu... Freelancer - mahasiswa

visioner yang tenang dan bebas

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Perjodohan yang Tidak Disangka-sangka

23 Juli 2024   21:14 Diperbarui: 23 Juli 2024   21:49 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.pinterest.com/pin/69735494220982455/


Angin malam mendadak terasa dingin dan dukaku semakin terlihat setelah mendengar perkataan umi. Raut wajah dan lembut suaranya menyiratkan sebuah asa yang tak terlihat, membuatku tidak bisa berbuat apapun selain mengabulkan permintaannya. 

"iya mi insya allah ali siap..."


Hari itu pertama kalinya aku berbohong pada umi, aku sama sekali belum siap untuk menikah. Bagiku pernikahan adalah sebuah keputusan yang besar, pernikahan tidak hanya sekedar ijab qobul dan sah. Aku akan menjadi imam yang menuntun keluargaku yang apabila aku salah dalam membimbing istri bahkan anak-anakku di jalan_Nya merekapun akan merasakan siksa_Nya. 

Bagiku itu terlalu menakutkan. Itulah alasan kenapa aku memilih sendiri 29 tahun lamanya. Tapi kali ini aku tidak mungkin menolak pernikahan ini karna ini permintaan umi. Dan aku tidak mau durhaka!


Kedatanganku disambut hangat oleh seluruh kerabat dan tamu-tamu yang datang, hiasan yang terpajang indah itu merubah rumah sederhanaku menjadi seperti istana. Ditambah dengan Perpaduan putih dan unggu yang membuatnya terlihat elegan. Nampaknya umi benar-benar telah mempersiapkan pernikahan ini dengan matang.


"mahar yang dimintanya apa mi?" tanyaku 1 jam sebelum ijab qobul dimulai.


"Qurn surat Ar-Rohman. Kamu kan sudah hapal 30 juz insyaAllah lancar."


"aaaamiiin doakan ya mi" ku peluk ibuku erat-erat menenangkan hatiku yang gelisah.

Surat Ar-Rohman? Hanya itu. Bukankah ada surat Ar-rum yang membahas pernikahan, ada surat An-nisa bahkan ada surat terpanjang di Al-Qurn. Kenapa gadis itu memilih surat ar-rohman? Teka-teki itu masih belum terjawab sampai sat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun