Ferdinand de Saussure lahir di kota Jenewa, Swiss, tepat pada tanggal 26 November 1857. Ayahnya Henri Louis Fredric de Saussure, adalah seorang ahli geologi terkenal, dan ibunya Louise Elisabeth de Pourtals, berasal dari keluarga bangsawan Prancis. Saussure tumbuh di lingkungan akademik dan belajar bahasa dan sastra sejak usia dini.
Menurut Ferdinand De Saussure, tanda berasal dari linguistik atau bahasa atau tanda visual. Saussure juga mengatakan bahwa tanda adalah segala sesuatu yang memiliki arti, hubungan antara "konkret" dan "abstrak", hubungan antara "bentuk" dan "makna", hubungan antara "citra suara" dengan "konsep" dan hubungan arbitrer atau motivated. Semiotika Saussure terkenal dengan konsep dikotomi (tanda terdiri dari dua unsur), sehingga unsur ini memberi tanda atau sesuatu yang memberi makna.
Dalam teori ini, semiotika dibagi menjadi dua bagian (dichtomy), yaitu petanda (signified) dan penanda (signifier). Penanda dilihat sebagai wujud/bentuk fisik yang dapat dikenali dari bentuk karya arsitektur, sedangkan petanda dilihat sebagai makna yang diungkapkan oleh konsep, fungsi dan/atau nilai yang terkandung dalam karya arsitektur.Â
Eksistensi semiotika Saussure adalah hubungan antara penanda (signifier) dan petanda (signified) berdasarkan kesepakatan (konvensi), yang sering disebut signifikasi.Â
Semiotika signifikasi adalah sistem tanda yang mempelajari hubungan dari unsur-unsur tanda dalam suatu sistem, berdasarkan aturan atau konvensi tertentu. Untuk dapat menafsirkan suatu tanda, diperlukan suatu konvensi sosial.Â
Menurut Ferdinand De Saussure, tanda (sign) terdiri dari: pertama, Suara dan gambar disebut penanda (signifier). kedua, konsep yang berasal dari suara dan gambar disebut petanda (signified).
Ketika kegiatan berkomunikasi, seseorang akan menggunakan tanda (sign) untuk menyampaikan maksud dari suatu objek, dan kemudian orang lain akan menginterpretasikan (menafsirkan) tanda tersebut.Â
Objek bagi Saussure disebut referent. Sama halnya seperti Peirce, yang menyebut petanda sebagai interpretasi dan penanda sebagai objek, perbedaannya adalah Saussure menafsirkan objek sebagai referensi dan menyebutkannya sebagai elemen tambahan dalam proses pemaknaan.Â
Contoh: Ketika orang mengucapkan "(nama hewan)" (signifier) dengan nada tinggi, itu bisa pertanda kesialan (signified). Menurut Saussure, penanda (signifier) dan petanda (signified) adalah satu kesatuan, hal yang tak terpisahkan, seperti dua sisi dari selembar kertas (Sobur, 2006).
Terdapat tiga pembentukan sign menurut Saussure: