Dialektika Hanacaraka:
- Proses analisis lebih bersifat reflektif dan holistik, mengintegrasikan nilai-nilai etika dan moral dalam setiap langkah audit.
- Auditor diharapkan untuk merenungkan dampak sosial dari temuan mereka, serta mempertimbangkan bagaimana rekomendasi mereka dapat mendukung kesejahteraan masyarakat.
- Hasil yang Dicapai
Dialektika Hegelian:
- Hasil analisis cenderung menghasilkan rekomendasi yang berfokus pada perbaikan sistem dan peningkatan efisiensi operasional. Pendekatan ini dapat membantu organisasi dalam mengatasi masalah dengan cara yang lebih terstruktur dan logis.
- Mendorong auditor untuk terus belajar dari pengalaman sebelumnya, menciptakan siklus perbaikan berkelanjutan.
Dialektika Hanacaraka:
- Hasil analisis lebih menekankan pada penciptaan sistem yang adil dan bertanggung jawab secara sosial. Rekomendasi auditor tidak hanya berfokus pada kepatuhan hukum tetapi juga pada dampak sosial dari praktik bisnis.
- Mendorong kesadaran akan tanggung jawab moral auditor terhadap masyarakat dan lingkungan sekitar.
Kesimpulan
Dengan menggabungkan pendekatan dialektika Hegelian dan Hanacaraka dalam audit pajak, sistem perpajakan dapat menjadi lebih efisien dan adil. Pendekatan ini tidak hanya fokus pada aspek teknis audit tetapi juga mempertimbangkan nilai-nilai moral dan sosial, sehingga menciptakan lingkungan yang mendukung kepatuhan wajib pajak dan meningkatkan penerimaan negara secara keseluruhan. Integrasi ini juga mendorong kolaborasi antara instansi pemerintah dan masyarakat, menjadikan proses audit sebagai sarana untuk mencapai tujuan bersama demi kesejahteraan masyarakat.
Konsep ketuhanan dalam Hanacaraka memberikan dasar filosofis yang kuat bagi auditor untuk menjalankan tugas mereka dengan etika dan tanggung jawab tinggi. Dengan memahami peran mereka sebagai utusan Tuhan, auditor diharapkan dapat memberikan kontribusi positif tidak hanya terhadap laporan keuangan tetapi juga terhadap masyarakat secara keseluruhan. Ini menciptakan lingkungan audit yang lebih transparan, adil, dan bertanggung jawab.
Konsep ketuhanan dalam pemikiran Hegelian memberikan landasan filosofis yang kuat bagi auditor untuk menjalankan tugas mereka dengan etika dan tanggung jawab tinggi. Dengan memahami peran mereka sebagai bagian dari sistem yang lebih besar baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat auditor dapat memberikan kontribusi positif terhadap integritas laporan keuangan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kualitas audit tetapi juga memperkuat kepercayaan publik terhadap profesi akuntansi dan audit.
Konsep ketuhanan dalam pemikiran Hegelian memberikan landasan filosofis bagi auditor untuk menjalankan tugas mereka dengan etika dan tanggung jawab tinggi. Dengan memahami peran mereka dalam konteks yang lebih luas sebagai individu yang mencari kebenaran dan bertanggung jawab terhadap masyarakat auditor dapat memberikan kontribusi positif terhadap integritas laporan keuangan serta kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan kualitas audit tetapi juga memperkuat kepercayaan publik terhadap profesi akuntansi dan audit.
Baik dialektika Hegelian maupun Hanacaraka menawarkan pendekatan yang berharga dalam penerapan audit. Dialektika Hegelian memberikan kerangka kerja sistematis untuk analisis kritis, sementara dialektika Hanacaraka menambahkan dimensi etika dan tanggung jawab sosial. Integrasi kedua pendekatan ini dapat menciptakan sistem audit yang tidak hanya efisien tetapi juga adil, memberikan manfaat bagi organisasi serta masyarakat secara keseluruhan.
Referensi :
- Modul Pembelajaran Prof. Dr. Apollo Daito, S.E., Ak., M.Si., CIFM., CIABV., CIABG
- https://rumahfilsafat.com/2009/08/16/hegel-dan-dialektika/
- https://repo.undiksha.ac.id/15533/3/2129141022 BAB%201%20PENDAHULUAN.pdf
- https://mengeja.id/2021/01/21/dialektika-dan-filosofi-hegel/
- https://mengeja.id/2024/03/17/metode-dialektika-hegel/
- https://ejournal.uin-suska.ac.id/index.php/TsN/article/download/16334/7463
- https://spada.uns.ac.id/mod/assign/view.php?forceview=1&id=167311
- https://konsultanpajak-wp.co.id/bukti-audit-dalam-pemeriksaan-pajak-versus-bukti-audit-dalam-pemeriksaan-laporan-keuangan/
- https://rumahfilsafat.com/2007/07/05/agama-sebagai-keterarahan-kepada-yang-absolut/
- https://id.wikipedia.org/wiki/Filsafat_ketuhanan
- http://download.garuda.kemdikbud.go.id/article.php?article=3249556&title=ALLAH+DAN+TRINITAS+Sebuah+Pendasaran+Dialektis-Filosofis+Hegelian&val=28495
- https://www.buletinpillar.org/alkitab-theologi/hegel-and-christianity
- https://brecjournals.com/index.php/jsse/article/download/42/36
- https://ejournal.warunayama.org/index.php/tashdiq/article/view/6478
- https://budaya.wordpress.com/2016/06/20/hanacaraka-dialektika-kejawen/
- https://www.academia.edu/98437519/Filosofi_Hanacaraka_Bahasa_Jawa_Suatu_Kajian_Etnolinguistik
- https://www.klikers.id/read/klik-tv/sanggar-aksara-jawa-kidang-pananjung-pujanggaan-seni-tradisional-yang-kian-lenyap/
- https://guitaramp-reviews.com/pajak-bola-12/
- https://yoursay.suara.com/news/2020/12/12/110303/memahami-pemikiran-dialektika-hegel-filsuf-asal-jerman
- https://www.detik.com/jateng/budaya/d-6818682/mengenal-hanacaraka-pengertian-makna-dan-jenisnya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H