Mohon tunggu...
Muhamad Wildan Nursyamsi
Muhamad Wildan Nursyamsi Mohon Tunggu... Programmer - Programmer
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Memiliki minat dan ketertarikan pada teknologi terutama pada web. Menyukai hal-hal baru untuk dipelajari.

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Kisah Abu Bakar Sebelum Masuk Islam sampai Hijrah ke Madinah

3 Mei 2022   21:30 Diperbarui: 3 Mei 2022   21:39 3995
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kelahiran dan ciri fisik Abu Bakar

Beliau bernama Abdullah bin Ustman bin Amir bin Amr bin Ka’ab bin Ta’im bin Murrah bin Ka’ab bin Luaiy bin Ghalib Al Quraisy At-Tamimi

Beliau biasa dipanggil Abu bakar diambil dari kata Al-bakr yang berarti unta muda. Hal ini karena dahulu ia biasa bermain dengan anak unta

Selain itu Abu bakar juga memiliki dua julukan yang indah yaitu Atiq dan Ash-Shiddiq. Nabi shalallahu alaihi wasallam memberikan julukan kepada abu bakar dengan sebutan Atiq. Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda:

اَنتَ عَتِيقُ اللهِ مِنَ لنَّار

“Engkau adalah orang yang dibebaskan oleh Allah (Al-Atiq) dari api neraka” (HR Muslim)

Adapun gelar Ash-Shiddiq karena beliau selalu membenarkan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam. Ketika Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menyampaikan tentang  perjalanan ke Masjidil Aqsha (Isra Mi’raj) orang-orang mendustakannya. Sebagai kaum musyrikin Quraisy mendatangi Abu Bakar dan mengatakan “Apa pendapatmu tentang temanmu? Dia mengatakan telah melakukan perjalanan ke Baitul maqdis dalam satu malam” Abu bakar berkata “Apa benar ia berkata demikian?” mereka menjawab “Ya” Abu Bakar berkata, “Kalai beliau telah berkata demikian, maka beliau telah (berkata) jujur”

Mereka berkata, “Apakah engkau percaya dia telah pergi ke Baitul maqdis dalam semalam dan kembali sebelum pagi hari?” Abu Bakar menjawab “Ya, bahkan aku membenarkan yang lebih jauh dari itu. Aku membenarkannya ketika dia menyampaikan berita dari langit (yang turun padanya) di pagi dan sore  hari” Karena kejadian itu Abu bakar disebut sebagai Ash-Shiddiq

Abu Bakar Ash-Shiddiq dilahirkan dua tahun setelah tahun gajah. Beliau tinggal di lingkungan yang baik oleh kedua orang tuanya yang mulia di kalangan kaumnya.

Adapun ciri fisik beliau diantaranya; berkulit putih, perawakannya bagus, kurus, Sedikit bungkuk, wajahnya kurus, matanya cekung masuk ke dalam, kecil betisnya, kekar pahanya, dahinya maju dan Jenggotnya diwarnai dengan hena dan katam

Masuk Islamnya Abu Bakar Ash-Shiddiq

Ketika Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menawarkan Islam kepada Abu bakar, Abu bakar langsung menerima Islam dengan lapang dan tanpa keraguan. Abu bakar sangat membantu dalam dakwah Islam, bahkan setelah mengikrarkan kalimat Syahadat didepan Nabi shalallahu alaihi wasallam Abu Bakar langsung mengajak kerabat dan temannya untuk memeluk Islam. Beberapa sahabat yang masuk Islam di tangan Abu bakar adalah; Zubair bin Awwam, Ustman bin Affan, Thalhah bin Ubaidillah,  Sa’ad bin Abi Waqqas, Abu Ubaidah bin Jarrah, Ustman bin Mazh’un, Abdurrahman bin Auf, Abu Salamah bin Abul Asad, Al Arqam bin Abul Arqam Radhiyallahuma

          Abu bakar juga mendakwahkan Islam ke  keluarganya; Istri beliau Ummu Ruman, anak beliau Asma, Aisyah dan Abdullah. Juga budaknya Amir bin Fuhairah.

Perjuangan Ash-Shiddiq semasa fase Makkah

Abu bakar mengikuti dakwah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam secara sembunyi sembunyi selama tiga tahun yang dilakukan di rumah Al-Arqam. Setelah tiga tahun berjalan Abu bakar mengusulkan kepada Nabi untuk berdakwah secara terang-terangan

Diriwayatkan dari Aisyah bahwa ketika para sahabat sedang berkumpul bersama nabi jumlah mereka 38 orang. Abu bakar mendesak Rasulullah shalallahu alaihi wasallam agar berdakwah secara terang-terangan. Beliau bersabda “Wahai Abu Bakar jumlah kita sedikit” Tapi Abu Bakar terus mendesak Rasulullah shalallahu alaihi wasallam agar berdakwah secara terang-terangan sampai Rasulullah memutuskan untuk berdakwah secara terang-terangan. Kaum muslimin pun berpencar ke penjuru Masjidil Haram bersama suku mereka. Abu bakar mulai berkhutbah di depan manusia sedang Rasulullah duduk disampingnya.

Mendengar seruan ini, kaum musyrikin langsung menyerang Abu Bakar dan kaum muslimin. Mereka memukuli kaum muslimin di penjuru masjid dengan kasar. Abu bakar juga dipukuli dan di injak-injak. Uthbah bin Rabi’ah memukul wajah Abu Bakar dan melompat ke atas perut abu bakar. Beliau dipukuli sampai wajah dan hidungnya tidak dapat dikenali.

Lalu Bani ta’im (suku abu bakar) datang menyelamatkannya sehingga kaum musyrikin meninggalkan Abu Bakar. Bani ta’im membawa Abu Bakar ke rumahnya dengan menggunakan kain. Sebagian dari Bani ta’im kembali ke Masjidil Haram dan berkata”Jika Abu bakar mati kami akan membunuh Uthbah bin Rabi’ah”

Bani ta’im dan Abu Quhafah (ayah Abu bakar) berusaha membangunkan Abu Bakar. Sampai akhirnya Abu Bakar siuman menjelang matahari terbenam.

Ketika siumah Abu Bakar spontan bertanya “Bagaimana keadaan Rasulullah shalallahu alaihi wasallam” mendengar perkataannya Bani ta’im mencelanya. Mereka berkata kepada Ummu Khair (Ibunda Abu Bakar) “Coba berikan sesuatu kepadanya untuk dia makan dan minum”

Saat bani ta’im pergi Ummu Khair mendesak abu bakar agar mau makan, tapi abu bakar malah bertanya “ Bagaimana keadaan Rasulullah” Ummu Khair berkata “Aku tidak tahu bagaimana keadaan temanmu” Abu Bakar berkata “Pergilah kepada Ummu Jamil dan tanyakan tentangnya”

Ummu Khair datang menemui Ummu Jamil dan bertanya “Abu baka bertanya kabar Muhammad bin Abdullah” Ummu Jamil berkata “Aku tidak tahun kabar Abu bakar atau kabar Muhammad bin Abdullah. Tapi kalau engkau mau, aku akan pergi menemui putramu” Ummu Khair berkata “Baik”

Ummu Jamil ketika bertemu dengan Abu Bakar berteriak histeris melihat kondisi abu bakar seraya berkata “Demi Allah, orang yang telah menganiayamu adalah orang fasik dan kafir. Semoga Allah membalas perbuatan mereka”

Abu bakar terus bertanya “Bagaimana keadaan Rasulullah” Ummu Jamil berkata “Ada ibumu mendengar (saat itu ibu abu bakar masih kafir)” Abu bakar berkata “Jangan khawatirkan dia” Ummu Jamil berkata “Rasulullah sehat dan selamat” Abu bakar kembali bertanya “Ada dimana beliau” “Di rumah Al-Arqam” Jawab Ummu Jamil. Abu bakar berkata “Aku bersumpah tidak akan makan dan minum sampai aku mendatangi Rasulullah”

Maka mereka menunggu suasana sepi, lalu mereka keluar membopong Abu Bakar keluar menemui Rasulullah. Rasulullah shalallahu alaihi wasallam pun memeluk dan menciumnya begitupun kaum muslimin, Rasulullah shalallahu alaihi wasallam sangat mengasihani Abu bakar.

Abu bakar berkata “Aku menebusmu dengan ayah dan ibuku wahai Rasulullah, aku baik baik saja kecuali luka diwajahku yang disebabkan oleh orang fasik itu (Uthbah). Ini ibuku yang memenuhi permintaanku, tolong ajak dia masuk Islam, dan do’akan (kebaikan) untuknya. Semoga Allah menyelamatkannya dari api neraka”. Maka Rasulullah mendo’akanya dan mengajaknya masuk Islam dan diapun masuk Islam.

Begitu beratnya ujian yang dialami oleh Abu bakar, beliau Radhiyallahuanh tetap sabar dan semangat dalam mendakwahkan Islam, jiwa dan hartanya beliau korbankan untuk kepentingan , dia tetap bersabar dan berserah diri kepada Allah.

Disebutkan dalam riwayat Bukhari no. 3856 Rasulullah sholat di Hijr (Ismail) lalu datanglah Uqbah bin Abi mu'ith kemudian dia melilitkan kain ke leher Rasullullah dan menariknya dengan keras. Maka abu bakar datang Memegang kedua pundak Uqbah dan menariknya dari Nabi shalallahu alaihi wasallam, seraya berkata “Apakah kamu akan membunuh seseorang karena dia berkata, ‘Tuhanku adalah Allah’”(Al-Ghafir :28)

Tidak cukup sampai disitu, pernah juga Rasulullah shalallahu alaihi wasallam berdakwah menyerukan Islam didepan Ka’bah. Melihat Nabi shalallahu alaihi wasallam yang berdakwah, kaum kafir Quraisy ramai ramai memukuli Nabi shalallahu alaihi wasallam, hingga beliau hampir pingsan. Kemudian datanglah Abu bakar dan mengatakan “Apakah kalian  membunuh seseorang hanya karena ia  mengatakan ‘Rab kami adalah Allah’” Mendengar itu kamu musyrikin balik menyerang Abu Bakar.

Begitulah kerasnya perjuangan Abu Bakar dan sahabatnya Rasulullah shalallahu alaihi wasallam dalam mendakwahkan Islam. Beliau Radhiyallahu adalah da’i pertama dalam Islam dan orang pertama yang diuji oleh Allah.

Abu baka juga banyak membebaskan ummat Islam dari kalangan hamba sahaya. Seperti Bilal bin Rabah Radhiallahu, Bilal sering disiksa oleh tuannya yang bernama Umayyah bin Khalaf. Diantara siksaan Umayyah kepada Bilal adalah; Bilal dibiarkan kelaparan dan kehausan sehari semalam. Bilal lalu dibaringkan di atas pasir yang panas membara, lalu Umayyah memerintahkan budak lainnya untuk mengangkat batu besar dan menaruhnya di atas dada Bilal.

Umayyah memaksanya untuk kembali menyembah Lata dan Uzza. Akan tetapi Bilal tetap melafalkan, “Ahad, Ahad (yang maha Esa, yang maha Esa).

Melihat Bilal yang disiksa Abu bakar berkata kepada Umayyah “Tidakkah engkau takut kepada Allah memperlakukan orang ini sedemikian rupa. Sampai kapan (engkau menyiksanya)?.” Umayyah berkata “Engkau yang merusak keyakinanya, sekarang selamatkan dia dari siksanya.” Abu bakar berkata “ Baiklah, aku mempunyai budak hitam yang lebih kuat darinya. Aku akan memberikannya kepadamu” Umayyah pun menerimanya dan memberikan Bilal kepada Abu Bakar dan Abu Bakar pun membebaskan Bilal. Dan kelak Umayyah akan dibunuh oleh Bilal bin Rabah  Radhiyallahuanh.

Abu bakar bukan hanya memerdekakan Bilal, tetapi banyak budak yang beliau Radhiyallahu Anhu merdekakan. Diantaranya adalah;Amir bin Fuhairah, Ummu Ubais , An-Nahdiyah serta anaknya dan banyak budak lainnya

Beliau melakukan semua itu tidak mengharap terimakasih atau popularitas. Beliau melakukannya hanya mengharap ridho Allah. Mengenai pengorbanan Ash-Shiddiq Allah berfirman:

وَسَيُجَنَّبُهَا الْأَتْقَى(17) الَّذِى يُؤْتِى مَالَهُۥ يَتَزَكّٰى(18) وَمَا لِأَحَدٍ عِنْدَهُۥ مِنْ نِّعْمَةٍ تُجْزٰىٓ(19)إِلَّا ابْتِغَآءَ وَجْهِ رَبِّهِ الْأَعْلٰى(20)وَلَسَوْفَ يَرْضٰى(21)

“Dan kelak akan dijauhkan orang yang paling takwa dari neraka itu, yang menafkahkan hartanya (dijalan Allah) untuk membersihkannya, padahal tidak ada seorang pun memberikan suatu nikmat kepada yang harus dibalasnya, tetapi (dia memberikan itu semata mata) karena mencari keridhaaan Rabb-nya yang maha tinggi. Dan kelak dia benar benar mendapatkan kepuasan.”(Q.S Al-lail:17-21)

 Hijrahnya Ash-Shiddiq

Ketika siksaan dan tekanan kafir Quraisy semakin parah. Kaum muslimin diizinkan untuk berhijrah ke Habasyah. Abu bakar pun pergi meninggalkan kota Makkah. Diperjalanan beliau bertemu dengan Ibnu Daghinah.

Ibnu Daghinah bertanya “Hendak kemana engkau, wahai Abu bakar?.”  Abu bakar menjawab “Kaumku mengusirku. Aku ingin pergi ketempat dimana aku dapat beribadah kepada Rabb-ku” Ibnu Daghinah berkata “Orang sepertimu wahai Abu Bakar, tidak pantas pergi (dari negrinya) atau diusir. Engkau adalah orang yang senantiasa menolong orang yang tidak punya, menyambung silaturahmi, memikul beban (orang yang kesulitan, memuliakan tamu, dan membantu orang yang terkena musibah. Aku yang akan menjamin (keamanan)mu. Kembalilah dan beribadahlah kepada Rabb-mu di negrimu”

Abu bakarpun pergi ke Makkah bersama Ibnu Daghinah. Ibnu Daghinah mendatangi pembesar pembesar Quraisy dan berkata “Abu Bakar adalah orang yang tidak pantas diusir, karena kebaikan kebaikannya.” Kaum Quraisy menerima jaminan Ibnu Daghinah dengan syarat abu bakar harus sholat didalam rumahnya dan tidak mengeraskan suaranya. Maka Abu bakar dapat sholat di dalam rumahnya dengan tidak menjahrkan suaranya

Setelah beberapa lama abu bakar menjadikan halaman rumahnya tempat sholat. Beliau adalah orang yang mudah menangis dan tidak dapat menahan diri ketika membaca Alquran. Ketika beliau membacakan Al-Qur’an para wanita dan anak-anak Quraisy merasa takjub dan diam diam memperhatikan Abu bakar.

Kabar ini sampai kepada kaum Quraisy. Mereka mengirim utusan kepada Ibnu Daghinah mengadukan Abu bakar yang sholat di halaman rumah, dan mengeraskan suara ketika sholat. Kaum Quraisy meminta Ibnu Daghinah untuk membujuk Abu bakar sholat di (dalam) rumahnya atau mengembalikan jaminan Ibnu Daghinah.

Ibnu Daghinah berkata “Engkau tau jaminanku kepadamu sebatas apa. Jika engkau berkenan maka lakukan sebatas itu atau engkau kembalikan jaminan itu kepadaku. Karena aku tidak ingin bangsa Arab mendengan aku menyelisihi perjanjian yang telah aku sepakati dengan seseorang” Abu bakar berkata, “Aku kembalikan jaminanmu dan aku Ridha dengan jaminan Allah ‘Azza wa Kalla”

Ketika kaum muslimin diizinkan oleh Rasulullah untuk hijrah ke Madinah, Abu bakar meminta izin kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam untuk berhijrah. Namun Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda:

لَاتَعْجَل،لَعَلَّ اللهَ يَجْعَلُ لَكَ صَا حِبًا

“Jangan terburu buru, boleh jadi Allah memberimu teman (untuk berhijrah).”(HR Ath-thabarani)

Suatu hari Rasulullah mendatangi rumah Abu bakar dan bersabda kepadanya “Keluarkan orang orang dari rumahmu!”(Beilau ingin berbicara secara rahasia dengan Abu Bakar). Abu bakar berkata “Mereka hanya keluargaku” Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda “Aku telah diberi izin untuk berhijrah” Abu bakar berkata “Aku menebusmu dengan bapakku, apakah engkau ingin teman wahai Rasulullah?” Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menjawab “Ya” Abu bakar berkata “ Aku menebusmu dengan ibu bapakku, ambillah salah satu dari untaku wahai Rasulull” Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda “(Aku mengambilnya) sesuai dengan harganya.”

Rasulullah dan Abu bakar keluar dari Makkah dan mengambil jalan yang berlawanan dengan jalan menuju Madinah. Mereka bersembunyi di gua Tsur selama tiga malam. Unta mereka dititipkan kepada seorang pemandu dari Bani Ad-Dail bernama Abdullah bin Uraiqith yang masih kafir. Ia diminta kembali setelah tiga malam dengan membawa unta mereka.

Abdullah bin Abu bakar bertugas sebagai mata mata yang menyampaikan kabar dari Makkah ke gua Tsur. Ia adalah pemuda yang cerdas, gesit dan tanggap. Ia bermalam bersama Rasulullah dan Abu bakar menyampaikan berita lalu pulang ke Makkah sebelum fajar menyingsing.

Amir bin Fuhairah bertugas mengembalalakan ternak dan memerah susunya untuk kemudian diantar kepada Rasulullah dan Abu bakar.

Kaum musyrikin mencoba mencari Rasulullah shalallahu alaihi wasallam yang hilang, bahkan merencanakan pembunuhan terhadap Rasulullah. Dimalam hari sebelum Rasulullah shalallahu alaihi wasallam hijrah kaum kafir Quraisy mengepung rumah Rasulullah. Namun atas izin Allah Rasulullah berhasil selamat dari kepungan itu.

Mereka terus mencari cari Rasulullah bahkan sampai menjanjikan 100 ekor unta bagi siapa saja yang berhasil menangkap keduanya. Sebagian kaum musyrikin ada yang sampai ke gua Tsur. Mereka berdiri di depan mulut gua dan mengamati bagian dalamnya. Abu bakar bahkan berkata “Seandainya mereka melihat kearah kedua kakinya niscaya ia aka melihat kita.” Rasulullah bersabda

يَاأَبَابَكْرٍ مَا ظَنُّكَ بِثْنَيْنِ اللهُ ثَالِثُهُماَ

“Wahai Abu bakar, apa yang engkau kira (akan terjadi) pada dua orang sementara orang ketiganya adalah Allah”

Allah juga mengabadikan peristiwa ini dalam Al Qur’an

إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِىَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِى الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصٰحِبِهِۦ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا  ۖ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُۥ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُۥ بِجُنُودٍ لَّمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلٰى  ۗ وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِىَ الْعُلْيَا  ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

“Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, “Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”(QS. At-Taubah 9: Ayat 40)

 Setelah malam ke tiga, Rasulullah, Abu bakar, Amir bin Fuhairah dan petunjuk jalan berangkat menuju Madinah dengan mengambil jalan pesisir pantai. Mereka menempuh jalan dari Makkah ke Madinah selama sebulan.

Setelah perjalanan yang cukup melelahkan dan penuh rintangan akhirnya Rasulullah dan Abu bakar sampai di Quba. Di sana beliau membangun masjid Quba dan sholat di dalamnya. Inilah masjid pertama yang didirikan atas dasar takwa setelah nubuwah.

Pada hari Jum’at beliau melanjutkan perjalanan, dan Abu bakar membonceng di belakang beliau. Penduduk Madinah yang tau Rasulullah dan Abu bakar sudah sampai di di Quba  Setiap hari menuju tanah lapang menunggu kedatangan beliau. Lalu mereka pulang tatkala matahari panas menyengat pada tengah hari. Suatu hari tatkala mereka sedang pulang setelah menunggu sekian lama dan tatkala mereka sudah masuk ke rumah masing-masing ada ada salah seorang Yahudi yang naik ke atas benteng mereka dan untuk keperluan. Saat itu dia melihat Rasulullah dan rekannya, membentuk titik putih yang kabur karena fatamorgana. Orang Yahudi itu tidak kuat untuk berteriak dengan suara nyaring, “Wahai semua orang Arab, itulah Kakek kalian yang kalian tunggu tunggu.” Kaum Muslimin seketika itu keluar dan Melihat Rasulullah dan Abu bakar. Mereka berjalan menuju Madinah dengan berjalan kaki. Saat  itu cuaca  sedang panas menyengat, penduduk Madinah melantunkan syair syair, jalan jalan Madinah penuh dengan tahmid dan takbir.

Kaum muslimin yang ada di Madinah yang belum pernah melihat Rasulullah, mereka mengira bahwa Abu bakar adalah Rasulullah itu. Ketika cuaca sedang berjalan bersama Rasulullah  Abu bakar mengambil mantelnya kemudian menaungi Rasulullah dengan itu. Pada saat itu semuanya tau bahwa yang dinaungi oleh mantel  itu adalah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.

Demikianlah perjuangan yang dilalui oleh Ash-Shiddiq. Sepatutnya kita sebagai seorang muslim wajib mengetahui tentang perjuangan Rasulullah dan para sahabatnya, dan meneladani mereka

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun