“Jika kamu tidak menolongnya (Muhammad), sesungguhnya Allah telah menolongnya (yaitu) ketika orang-orang kafir mengusirnya (dari Mekah); sedang dia salah seorang dari dua orang ketika keduanya berada dalam gua, ketika itu dia berkata kepada sahabatnya, “Jangan engkau bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita.” Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana.”(QS. At-Taubah 9: Ayat 40)
Setelah malam ke tiga, Rasulullah, Abu bakar, Amir bin Fuhairah dan petunjuk jalan berangkat menuju Madinah dengan mengambil jalan pesisir pantai. Mereka menempuh jalan dari Makkah ke Madinah selama sebulan.
Setelah perjalanan yang cukup melelahkan dan penuh rintangan akhirnya Rasulullah dan Abu bakar sampai di Quba. Di sana beliau membangun masjid Quba dan sholat di dalamnya. Inilah masjid pertama yang didirikan atas dasar takwa setelah nubuwah.
Pada hari Jum’at beliau melanjutkan perjalanan, dan Abu bakar membonceng di belakang beliau. Penduduk Madinah yang tau Rasulullah dan Abu bakar sudah sampai di di Quba Setiap hari menuju tanah lapang menunggu kedatangan beliau. Lalu mereka pulang tatkala matahari panas menyengat pada tengah hari. Suatu hari tatkala mereka sedang pulang setelah menunggu sekian lama dan tatkala mereka sudah masuk ke rumah masing-masing ada ada salah seorang Yahudi yang naik ke atas benteng mereka dan untuk keperluan. Saat itu dia melihat Rasulullah dan rekannya, membentuk titik putih yang kabur karena fatamorgana. Orang Yahudi itu tidak kuat untuk berteriak dengan suara nyaring, “Wahai semua orang Arab, itulah Kakek kalian yang kalian tunggu tunggu.” Kaum Muslimin seketika itu keluar dan Melihat Rasulullah dan Abu bakar. Mereka berjalan menuju Madinah dengan berjalan kaki. Saat itu cuaca sedang panas menyengat, penduduk Madinah melantunkan syair syair, jalan jalan Madinah penuh dengan tahmid dan takbir.
Kaum muslimin yang ada di Madinah yang belum pernah melihat Rasulullah, mereka mengira bahwa Abu bakar adalah Rasulullah itu. Ketika cuaca sedang berjalan bersama Rasulullah Abu bakar mengambil mantelnya kemudian menaungi Rasulullah dengan itu. Pada saat itu semuanya tau bahwa yang dinaungi oleh mantel itu adalah Rasulullah shalallahu alaihi wasallam.
Demikianlah perjuangan yang dilalui oleh Ash-Shiddiq. Sepatutnya kita sebagai seorang muslim wajib mengetahui tentang perjuangan Rasulullah dan para sahabatnya, dan meneladani mereka
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H