“Jangan terburu buru, boleh jadi Allah memberimu teman (untuk berhijrah).”(HR Ath-thabarani)
Suatu hari Rasulullah mendatangi rumah Abu bakar dan bersabda kepadanya “Keluarkan orang orang dari rumahmu!”(Beilau ingin berbicara secara rahasia dengan Abu Bakar). Abu bakar berkata “Mereka hanya keluargaku” Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda “Aku telah diberi izin untuk berhijrah” Abu bakar berkata “Aku menebusmu dengan bapakku, apakah engkau ingin teman wahai Rasulullah?” Rasulullah shalallahu alaihi wasallam menjawab “Ya” Abu bakar berkata “ Aku menebusmu dengan ibu bapakku, ambillah salah satu dari untaku wahai Rasulull” Rasulullah shalallahu alaihi wasallam bersabda “(Aku mengambilnya) sesuai dengan harganya.”
Rasulullah dan Abu bakar keluar dari Makkah dan mengambil jalan yang berlawanan dengan jalan menuju Madinah. Mereka bersembunyi di gua Tsur selama tiga malam. Unta mereka dititipkan kepada seorang pemandu dari Bani Ad-Dail bernama Abdullah bin Uraiqith yang masih kafir. Ia diminta kembali setelah tiga malam dengan membawa unta mereka.
Abdullah bin Abu bakar bertugas sebagai mata mata yang menyampaikan kabar dari Makkah ke gua Tsur. Ia adalah pemuda yang cerdas, gesit dan tanggap. Ia bermalam bersama Rasulullah dan Abu bakar menyampaikan berita lalu pulang ke Makkah sebelum fajar menyingsing.
Amir bin Fuhairah bertugas mengembalalakan ternak dan memerah susunya untuk kemudian diantar kepada Rasulullah dan Abu bakar.
Kaum musyrikin mencoba mencari Rasulullah shalallahu alaihi wasallam yang hilang, bahkan merencanakan pembunuhan terhadap Rasulullah. Dimalam hari sebelum Rasulullah shalallahu alaihi wasallam hijrah kaum kafir Quraisy mengepung rumah Rasulullah. Namun atas izin Allah Rasulullah berhasil selamat dari kepungan itu.
Mereka terus mencari cari Rasulullah bahkan sampai menjanjikan 100 ekor unta bagi siapa saja yang berhasil menangkap keduanya. Sebagian kaum musyrikin ada yang sampai ke gua Tsur. Mereka berdiri di depan mulut gua dan mengamati bagian dalamnya. Abu bakar bahkan berkata “Seandainya mereka melihat kearah kedua kakinya niscaya ia aka melihat kita.” Rasulullah bersabda
يَاأَبَابَكْرٍ مَا ظَنُّكَ بِثْنَيْنِ اللهُ ثَالِثُهُماَ
“Wahai Abu bakar, apa yang engkau kira (akan terjadi) pada dua orang sementara orang ketiganya adalah Allah”
Allah juga mengabadikan peristiwa ini dalam Al Qur’an
إِلَّا تَنْصُرُوهُ فَقَدْ نَصَرَهُ اللَّهُ إِذْ أَخْرَجَهُ الَّذِينَ كَفَرُوا ثَانِىَ اثْنَيْنِ إِذْ هُمَا فِى الْغَارِ إِذْ يَقُولُ لِصٰحِبِهِۦ لَا تَحْزَنْ إِنَّ اللَّهَ مَعَنَا ۖ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُۥ عَلَيْهِ وَأَيَّدَهُۥ بِجُنُودٍ لَّمْ تَرَوْهَا وَجَعَلَ كَلِمَةَ الَّذِينَ كَفَرُوا السُّفْلٰى ۗ وَكَلِمَةُ اللَّهِ هِىَ الْعُلْيَا ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ