Mohon tunggu...
Muhajir Arrosyid
Muhajir Arrosyid Mohon Tunggu... dosen -

Warga Demak, mengelola tunu.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Tadabbur Rindu (1)

11 April 2017   08:33 Diperbarui: 11 April 2017   08:52 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Tunu berpikir ini semacam perampokan. Tapi bukan, jika perampokan itu jelas mana yang merampok dan mana yang dirampok. Kalau ini yang dirampok tidak sadar jika dirinya dirampok.

Entahlah-etahlah. Hati Tunu judeg. Sekarang Tunu hanya ingin jumatan di Jakarta. Hanya itu yang bisa ia lakukan untuk agamanya. Itulah jihat nyata untuk membela tuhannya. Pasti ada jalan, pasti ada yang bantu kalau niatnya tulus.

Ia yakin seyakinnya jika dia tidak bergerak keadaan menjadi lebih berbahaya. Sekali lagi dia mendekati Bapaknya, intuk minta izin dan uang saku. Ia datang ke warung Bapaknya. Ia sudah kenakan baju serba putih dan kupluk juga warna putih. Bekal pakian ganti, sedikit uang dari ibunya, dan nasi bungkus sudah masuk dalam ransel.

“Bapak, aku mau pamit bergabung menjadi lautan putih. Aku minta izin berangkat. Besok saksikan aku di TV ya?”

Bapaknya yang baru meracik bakso mendesak menyaksikan anak laki-lakinya. “Sudah sholat asar?” katanya.

Tunu menggeleng. Kemudian Bapaknya berbicara. “Sholat asar dulu sana di masjid, nanti ke sini lagi.”

Tunu melangkah menuju masjid. Ia melaksanakan sholat. Berdoa seperti biasa. Kemudian kembali lagi ke warung bapaknya.

“Di tasmu itu isinya apa?” tanya Bapaknya.

“Pakian ganti dan bekal dari Ibu.”

“Sabun, sikat gigi, handuk?”

“Tidak bawa.”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun