Mohon tunggu...
muhaimin
muhaimin Mohon Tunggu... Mahasiswa - profesi saya saat ini sebagai mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Analisis dalam Meningkatkan kinerja pada UMKM Toko Tio Sukawangi Kabupatan Bekasi

2 September 2024   11:41 Diperbarui: 2 September 2024   11:58 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari beberapa referensi di atas dapat diambil beberapa indikator untuk mengukur variable kinerja untuk mengetahui tingkat kinerja masing-masing perusahaan khususnya di bidang konstruksi.

Karakteristik Kinerja

Menurut Lubis et al. (2019) kinerja adalah hasil dari suatu proses yang mengacu dan diukur selama periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan, standar atau kesepakatan yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Suwatno (2014) kinerja merupakan performace atau unjuk kerja.

Menurut Wibowo (2016), kriteria yang digunakan untuk menilai kinerja karyawan adalah sebagai berikut:

  • Quantity of Work (kuantitas kerja),
  • Quality of Work (kualitas kerja)
  • Job Knowledge (pengetahuan pekerjaan),
  • Creativeness (kreativitas),
  • Cooperation (kerja sama),
  • Dependability (ketergantungan),
  • Initiative (inisiatif),
  • Personal Qualities (kualitas personal).

a. Gaya Kepemimpinan

         Menurut Susanto (2016) gaya kepemimpinan adalah suatu cara atau teknik seseorang dalam menjalankan suatu kepemimpinan dan dapat pula diartikan sebagai norma perilaku yang digunakan seseorang pada saat orang tersebut mencoba mempengaruhi perilaku orang lain.

          Khan (2016) menjelaskan konsep gaya kepemimpinan menurut Bass dan Avolio setidaknya mengungkapkan 3 jenis gaya kepemimpinan, yaitu: gay kepemimpinan transformasional, gaya kepemimpinan transaksional dan gaya kepemimpinan passive-avoidant. Hasibuan (2014) berpendapat bahwa gaya

kepemiminan dibagi menjadi: Kepemimpinan Otoriter, Kepemimpinan Partisipasi dan Kepemimpinan Delegasi.

b. Komunikasi

       Anjaswarni (2016) menyatakan bahwa komunikasi dapat diartikan sebagai suatu proses pertukaran, penyampaian, dan penerimaan berita, ide, atau informasi dari seseorang ke orang lain. Menurut Hardjana (2018) komunikasi pada tataran manajemen organisasi adalah prasyarat yang memungkinkan sebuah organisasi menjalankan empat fungsi dasarnya, yaitu: perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan dan pengendalian. Tanpa komunikasi, fungsi-fungsi manajemen dasar tersebut tidak akan menghasilkan keluaran yang dapat memenuhi tujuan organisasi. Hardjana (2018) juga menjelaskan terdapat empat tipe dasar yang digunakan untuk menggambarkan gaya komunikasi seseorang, yaitu: gaya komunikasi Pasif, Agresif, Pasif-agresif dan Tegas.

c. Pelatihan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun