Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengatasi kekurangan ataupun kelemahan SDM, yakni dengan memberikan pelatihan, seminar, maupun workshop. Penting bagi pemimpin gereja untuk melibatkan ataupun mengikutsertakan SDM yang ada di gereja dimana mereka memimpin, sebab SDM yang ada dapat diberdayakan. Dan bila SDM tersebut memiliki kreativitas yang tinggi, akan sangat memajukan pelayanan maupun program-program yang sudah direncanakan, baik untuk jangka pendek, maupun jangka panjang.
2.1.4 Hubungan Sumber Daya Manusia Dengan Kinerja
    Sumber daya manusia memiliki peran yang strategis dalam menentukan kinerja perusahaan. Beberapa teori dan penelitian menjelaskan hubungan antara sumber daya manusia dengan kinerja organisasi. Menurut Barney (1991) dalam teori Resource-Based View, perusahaan dapat mencapai keunggulan kompetititf berkelanjutan dengan memiliki, menguasai, dan memanfaatkan aset strategis yang bernilai, langka, tak terimitasi, dan tak tertandingi. Sumber daya manusia masuk kategori sebagai aset strategis karena memenuhi kriteria tersebut. Sumber daya manusia yang memiliki kualitas tinggi merupakan sebuah keunggulan kompetitif dan kinerja superior.
    Selain itu menurut Appelbaum et al., (2000) dalam teori AMO, kinerja sumber daya manusia ditentukan oleh kombinasi ability (kemampuan), motivation (motivasi) dan opportuny to partipate (kesempatan berpartisipasi). Perusahaan perlu memastikan sumber daya manusia memiliki ketiga faktor tersebut agar dapat berkinerja optimal dan bisa mencapai tujuan perusahaan. Selain itu dalam jurnal internasional juga mendukung hubungan positif sumber daya manusia dengan kinerja, penelitian Osman et al., (2011) menemukan praktik sumber daya manusia yang sangat berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan melalui peningkatan keterlibatan kerja, kepuasan kerja, dan komitmen karyawan terhadap perusahaan. Selain itu dalam penelitian Crook et al., (2011) menemukan human capital berupa pengetahuan dan keterampilan kolektif pada sumber daya manusia yang berkontribusi dalam meningkatkan kinerja operasional dan keuangan perusahaan.
2.1.5 Kinerja
    Kinerja merupakan hasil yang dicapai atau sesuatu yang dikerjakan berupa produk maupun jasa yang diberikan oleh seseorang atau sekelompok orang. Kinerja juga merupakan hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masingmasing, dalam rangka mencapai tujuan organisasi. (Lumempouw et al, 2014)
    Kinerja perusahaan sangat erat kaitannya dengan sistem pengendalian manajemen perusahaan yang bersangkutan. Sistem pengendalian manajemen merupakan proses dimana para manajer mempengaruhi anggota organisasi lainnya
untuk mengimplementasikan strategi organisasi (Dewi, Sudipta and Setyowati, 2016).
    Ukuran keberhasilan Kinerja Perusahaan merupakan tolak ukur kesuksesan perusahaan khususnya dalam bidang konstruksi. Keberhasilan kinerja perusahaan juga dapat dilihat dari tiga dimensi kinerja perusahaan (internal, eksternal, dan situasi pasar) dan tiga dimensi daya saing perusahaan (harga, biaya, dan kualitas) perusahaan tersebut. (Maddeppungeng, Abdullah and Kaswan, 2015)
Kriteria kinerja dapat didasarkan pada beberapa hal (Miswar, Hidayat and Ophiyandri, 2017), yaitu:
- Kriteria berdasarkan sifat memusatkan diri pada karakteristik pribadi seseorang karyawan. Loyalitas, keandalan, kemampuan berkomunikasi, dan keterampilan memimpin merupakan sifat-sifat yang sering dinilai selama proses penilaian. Jenis kriteria ini memusatkan diri pada bagaimana seseorang, bukan apa yang dicapai atau tidak dicapai seseorang dalam pekerjaanya.
- Kriteria berdasarkan perilaku terfokus pada bagaimana pekerjaan dilaksanakan. Kriteria semacam ini penting sekali bagi pekerjaan yang membutuhkan hubungan antar personal. Sebagai contoh apakah SDM-nya ramah atau menyenangkan.
- Kriteria berdasarkan hasil, kriteria ini semakin populer dengan makin ditekannya produktivitas dan daya saing internasional. Kriteria ini berfokus pada apa yang telah dicapai atau dihasilkan ketimbang bagaimana sesuatu dicapai atau dihasilkan.
Pengukuran kinerja dalam suatu perusahaan adalah sebagai berikut (Z, Afifuddin and Rani, 2019).
- Perusahaan dapat memperkirakan efisiensi dalam penggunaan sumber daya;
- Perusahaan dapat merencanakan target performansi untuk masa datang secara realistis berdasarkan tingkat perfomansi sekarang; dan
- Perusahaan dapat melaksanakan strategi peningkatan kinerja berdasarkan jarak antara performansi aktual dengan performansi yang diharapkan.Â
- Ada beberapa sifat yang ideal dari unit pengukuran kinerja adalah sebagai berikut (Z, Afifuddin and Rani, 2019).
- Menggambarkan keinginan pelanggan sebaik yang diinginkan;
- Menghasilkan kesimpulan dan saran bagi keputusan manajerial;
- Mudah dipahami;
- Hasil pengukurannya tepat; dan
- Penggunaannya ekonomis.
-
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!