Mohon tunggu...
Mugi Rahayu
Mugi Rahayu Mohon Tunggu... Wiraswasta - Ibu rumah tangga dan Wiraswasta

Hobi saya membaca dan menulis. Menuangkan isi pikiran kedalam bentuk tulisan.

Selanjutnya

Tutup

Horor

Keris Api 4: Kebangkitan Baru

27 Oktober 2024   16:22 Diperbarui: 27 Oktober 2024   16:24 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Horor. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Mystic Art Design

Tiba-tiba, bayangan melintas di antara pepohonan. Adit menegang, dan teman-temannya juga terlihat waspada. "Siapa di sana?" teriak Adit, berusaha menunjukkan keberanian meski hatinya berdebar.

Dari balik pepohonan, sosok misterius muncul. Dia mengenakan jubah hitam yang menutupi seluruh tubuhnya. "Kau kembali, Adit. Aku sudah menunggumu," katanya dengan suara rendah dan menggema.

"Apa maumu?" tanya Adit, berusaha tetap tenang.

"Aku datang untuk mengingatkanmu bahwa kegelapan tidak akan pernah benar-benar pergi. Ia hanya bersembunyi menunggu kesempatan untuk bangkit kembali," sosok itu menjawab, matanya bersinar tajam.

"Kenapa kau melakukan ini?" tanya Budi. "Kami telah mengalahkanmu!"

"Karena itu adalah takdirku. Kegelapan akan selalu ada, dan kau, Adit, adalah satu-satunya yang bisa menghentikannya," sosok itu mengancam, menunjuk ke arah keris yang ada di tangan Adit.

Adit merasa takut, tetapi juga yakin. "Kami tidak akan membiarkanmu merusak hutan ini lagi! Kami akan berjuang!" teriaknya, mengangkat keris.

Saat dia melakukannya, keris bersinar terang, memancarkan cahaya yang mengusir bayangan gelap. Namun, sosok berbaju hitam tidak mundur. "Kau mungkin mengalahkan aku sekali, tetapi kali ini aku datang dengan lebih banyak kekuatan," dia berkata, dan bayangan-bayangan lain mulai muncul di sekeliling mereka.

"Ayo, kita tidak boleh mundur!" Adit berteriak kepada teman-temannya, yang sudah siap melawan. Mereka membentuk lingkaran di sekitar Adit, bersatu dengan semangat dan keberanian.

"Bersama-sama, kita bisa melawan!" teriak Sarah, menyalakan senter dan mengarahkan cahaya ke arah sosok berbaju hitam.

Namun, bayangan-bayangan itu semakin mendekat, dan Adit tahu mereka harus bertindak cepat. "Kita harus menemukan sumber kekuatan mereka!" dia berteriak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Horor Selengkapnya
Lihat Horor Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun