Sebuah ide muncul di otak Hario. Jika hidupnya diibaratkan adegan di film kartun, saat itu ada sebuah bohlam menyala di atas kepalanya lengkap dengan bunyi 'ting'. Ia ingin menyebarluaskan info mengenai jadwal sayuran datang beserta harganya. Harga bahan makanan memang tidak pernah sama, selalu berubah. Dengan adanya pembaruan informasi, ia yakin para pelanggannya akan terbantu. Mulailah ia rajin menulis info jenis sayuran yang tersedia beserta harganya. Info yang telah terkumpul ia salin untuk diberikan kepada Bu Haji dan pelanggan-pelanggannya yang lain. Agak pegal juga jari tangannya. Tapi tidak mengapa, demi perkembangan usahanya. Strategi ini ternyata cukup berhasil. Hario bahkan mendapat peluang baru untuk memasok sayur-sayuran ke beberapa rumah makan.
Dari yang mulanya membelanjakan untuk orang lain, perlahan Hario mulai membuka kiosnya sendiri. Inovasi-inovasi baru terus ia lakukan hingga usahanya semakin berkembang. Beberapa tahun kemudian, Hario dikenal sebagai pengusaha yang sukses. Ini membuat salah satu Youtuber asal ibu kota tertarik untuk mengulik kisah suksesnya.
Usai berkeliling meliput rumah Hario, sang content creator bertanya, "Pak Hario, dengan segala kesuksesan yang Bapak miliki sekarang, tentu bukan perkara sulit untuk membeli apa yang Bapak inginkan. Berbagai jenis kendaraan saya lihat ada ada di garasi Bapak, dari sepeda ontel sampai mobil listrik. Hanya satu jenis yang tidak tampak, dan ini membuat saya penasaran. Kenapa saya tidak melihat sepeda motor di rumah Pak Hario?" Hario menjawab, "Saya memang tidak pernah membeli sepeda motor. Karena jika saya memiliki sepeda motor, saya tidak akan mendapatkan semua ini."
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H