Akhirnya, dengan mencoba ikhlas, Romi pun menerima permohonan maaf dari Pak Alwan. Romi pun meminta maaf kembali atas semua kesalahan yang diperbuatnya. Romi sadar ia juga tak sepenuhnya benar dalam kasus ini. Rasa egois telah membutakannya.
"Iya Pak Alwan, saya juga minta maaf telah banyak berbuat ngga apik to di depan Pak Alwan," ucap Romi sambil menatap wajahPak Alwan.Â
"Iyo iyo, sekarang ngaji dimana Rom?," ucap Pak Alwan pada Romi. Romi kemudian menjelaskan bahwa dirinya kini menimba ilmu agama di rumah Pak Badru. Meskipun merasa tidak enak Romi tetap menjelaskannya.Â
"Kudu memperhatikan kalau dijelaskan itu. Ora mainan uang," ucap Pak Alwan sambil tertawa renyah. Jenggotnya ikut naik turun. Romi ikut tersenyum.
"Pokokmen aku minta maaf tenan," ucap Pak Alwan. Romi hanya mengangguk dan tersenyum. "Jajanan e enak Rom. Tak beli lagi yo," ucap Pak Alwan pada Romi. Sang ibu ternyata sudah menyiapkan satu plastik jajanan gratis pada Pak Alwan.Â
"Pokokmen aku minta maaf yo Mbak Ayu. Yo Rom. Maturnuwun Mbak Ayu. Kalau ngaji itu yang serius," ucap Pak Alwan sambil pamit keluar dari warung jajanan pasar milik keluarga Romi. Romi tersenyum melihat punggung Pak Alwan yang semakin mengecil.Â
"Buk..., "
"Hmmm...,"
"Pindah ngaji lagi yo... Hihi. Pak Alwan udah baik sekarang Buk"
"Ealah Rom... Rom...,".
Semua hal memang ada konsekuensinya. Jika kita bersalah konsekuensinya adalah kita harus bisa bertanggungjawab pada kesalahan yang telah kita perbuat. Kita harus bisa memperbaiki kesalahan tersebut. Walaupun terkadang konsekuensi itu datang pada waktu yang tidak tepat.