Mohon tunggu...
Mudjilestari
Mudjilestari Mohon Tunggu... Freelancer - Author motivator and mompreneur

Author, motivator, and mompreneur

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Seikat Edelweis dari Gunung Lawu

22 Agustus 2022   12:31 Diperbarui: 22 Agustus 2022   12:35 362
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penjelasan panjang Bimo membuat lututku lemas seketika, benarkan Wahyu yang dimaksud adalah Wahyu yang bersamaku tadi. Bulu kudukku makin meremang, keringat dingin mulai mengucur deras, seluruh tubuhku gemetar ....

"Kapan kejadian itu, Mas?" tanyaku lirih, lemas seketika hari sudah beranjak sore, gelap mulai merayap dan kabut turun sehingga kami harus menggunakan senterseakan kekuatan yang menopang tubuhku tersedot habis.

"Sudah lama sekali, sih. Sekitar tahun 70-an, tapi konon setelah kejadian itu ada pendaki yang pernah melihat penampakan mereka datang  menggunakan jeep Wilys yang diparkir di dekat base camp Cemoro Sewu."

Aku merasa tubuhku bergetar hebat, aroma harum yang sejak tadi mengikutiku makin kuat. Wajah Wahyu, Alex, dan Menik menari-nari dengan seringai yang menakutkan.  Seikat Edelweis yang kugenggam langsung kulempar, telapak tanganku dingin dan selanjutnya aku hanya bisa mendengar teriakan panik Bimo menyebut namaku.

Sidoarjo, 21 Agustus 2022
#Sebuah kenangan tentang sahabat
#Mengenang seorang sahabat yang hilang di Gunung Lawu
#Al Fathihah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun