"Kenalin ini teman-teman satu rombonganku," ujar laki-laki itu sambil menunjuk teman-temannya yang berdiri di sekitar mobil.
"Tiara," ucapku sambil mengulurkan tangan pada satu-satunya perempuan dengan potongan rambut ala tahun 70-an. Aku hanya membatin heran melihat gaya dan cara berpakaian perempuan itu sangat jadul. Namun, senyum yang merekah dan sikapnya yang ramah menggusur keraguanku.
"Menik," jawab perempuan itu menyambut uluran tanganku. Â
"Dan ini Alex," lanjutnya sambil menunjuk laki-laki yang tadi bersamaku, "Sedangkan yang pegang kemudi itu Wahyu."
"Mbak mau ke Sarangan?" tanya Menik.
"Iya, sekalian ke Grojogan Sewu," jawabku.
"Dari Tawangmangu ke Gunung Lawu udah dekat, lho, Mbak," ujar Alex.
"Benar, sekalian aja ikut kita ke Gunung Lawu," ajak Menik.
"Hmmm, gimana, ya?" Aku mempertimbangkan.
"Ikut aja, Mbak, udah tanggung perjalanannya," tambah Menik setengah memaksa. Akhirnya lagi-lagi aku mengiyakan.
Jalanan masih sepi, dengan pertimbangan agar tidak terlalu malam, kami sepakat membalik rute. Telaga Sarangan kami letakkan sebagai tujuan akhir.