Mohon tunggu...
Mudjilestari
Mudjilestari Mohon Tunggu... Freelancer - Author motivator and mompreneur

Author, motivator, and mompreneur

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Binar dan Harapan

16 Januari 2022   21:22 Diperbarui: 16 Januari 2022   21:28 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Jika memang Allah mengizinkan aku hidup lebih lama lagi, aku ingin menjadi guru, Mbak. Supaya di sisa umurku yang entah Allah izinkan sampai kapan, aku bisa berbuat yang manfaat untuk orang lain, aku juga ingin mengajarkan hafalan Al Quran untuk anak-anak, agar semakin banyak anak-anak yang menyiapkan jubah-jubah indah untuk kedua orang tuanya di padang mahsyar nanti." Binar kembali  memicingkan mata, seolah sedang merangkai banyak harapan dan doa. Tiar meraih kepala gadis bertubuh kurus itu, hatinya tersentuh.

"Hatimu sungguh mulia, Sayang. Semoga Allah mudahkan jalanmu untuk meraih mimpi dan harapanmu."

Di balik pintu, seorang laki-laki berkaki satu berdiri bertopang pada tongkat penyangga tubuhnya, hatinya trenyuh ... hari ini adalah hadiah indah dari sang pencipta. Bertemu perempuan muda penuh dedikasi yang berhati tulus, Binar tampak bahagia bersama Tiar. Kisah perjalanan penulis itu sekali lagi telah menginspirasi semangat anak gadisnya, membangkitkan harapan-harapan dan mimpinya. Tak peduli seberapa lemahnya raga, tapi jika di hati masih tersemat harapan, maka tidak ada yang tidak mungkin untuk mewujudkannya. Laki-laki itu perlahan menyusut air matanya, ya ... harapan itu akan selalu ada, hanya manusialah yang sering kehilangan semangat untuk mewujudkan harapannya. Mulai saat ini, laki-laki itu bertekad akan bekerja lebih giat lagi untuk mewujudkan harapan putri tercintanya.

Sidoarjo, 16 Januari 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun