Mohon tunggu...
M Saekan Muchith
M Saekan Muchith Mohon Tunggu... Ilmuwan - Dosen UIN Walisongo Semarang dan Peneliti Pada Yayasan Tasamuh Indonesia Mengabdi

Pemerhati Masalah Pendidikan, Sosial Agama dan Politik

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Politik di Mata Orang Jawa Tengah

18 Mei 2018   10:56 Diperbarui: 18 Mei 2018   11:11 668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Pemilu/Pilkada selain melahirkan sosok pemimpin juga akan menghasilkan prodiuk produk perundang-undangan atau regulasi yang bermanfaat secara langsung ataupun tidak langsung kepada seluruh masyarakat.

Pemerintah dan elemen terkait harus segera menyampaikan informasi yang utuh bahwa Pemilu/Pilkada itu benar benar bisa dirasakan manfaatnya oleh seluruh elemen bangsa Indoensia. Pemilu/Pilkada bukan kepentingan elit saja tetapi kepentingan seluruh lapisan masyarakat.

Pemahaamn atau persepsi yang salah terhadap manfaat pemilu/pilkada akan berakibat rendahnya partisipasi masyarakat dalam memberikan hak pilihnya. Oleh sebab itu agar angkat partisipasi pemilih lebih besar/tinggi, maka sosialisasi secara tepat sasaran dengan materi yang  utuh dan komprehensif segera dilakukan oleh KPU dan elemen yang terkait.

Pemilu Langsung

Selain manfaat Pemilu/Pilkada, survei juga menggali tentang persepsi masyarakat tentang sistem pemilu/pilkada. Terhadap pertanyaan Apakah Pemilu/Pilkada harus dilaksanakan dengan cara pemilihan langsung oleh rakyat ? yang menjawab A ( harus) sebanyak 42 %. Yang menjawab B (tidak harus) sebanyak 58% dan yang menjwab C (tidak tahu) 0 (0 %).

Sebanyak 58 % masyarakat berpendapat bahwa pemilu/Pilkada tidak harus dilaksanakan dengan cara pemilihan langsung oleh rakyat. Artinya pemilu/pilkada dengan pemilihan langsung oleh rakyat tidak mutlaq dilakukan. 

Pemerintah dan elemen yang terkait harus mulai melakukan kajian kajian secara ilmiah dan obyektif tentang kemungkinan melakukan pemilu atau memiliki pemimpin tidak selalu dilakukan pemilihan lanagsung oleh rakyat. 

Pada hakekatnya pemilu adalah proses memilih pemimpin mulai dari tingkat pusat sampai tingkat paling fendah yaitu desa/kepala desa. Proses pemilihan pemimpin bisa dilakukan dnegan cara lain seperti dengan cara penunjukan, pemilihan melalui ;perwakilan rakyat dan juga bisa dilakukan dengan sistem formatur.

Berdasarkan data survey ini dapat dikatakan bahwa proses pemilihan pemimpin yang dilakukan dengan sistem pemilihan langsung oleh rakyat bukan sesuatu yang mutlaq/paten atau tidak bisa dirubah. 

Tujuan utama bukan pada memilih atau melahirkan pemimpin saja, tetapi yang penting bagaimaan terwujudnya tatanan sistem kehidupan yang mampu melahirkan rasa keadilan, kenyamanan, keamanan, kesejahteraan dan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Pemahaman Politik Pelajar 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun