Mohon tunggu...
Muchammad Nasrul Hamzah
Muchammad Nasrul Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Asli

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kasus Perundungan Siswa di Malang, dari Buruknya Komunikasi Publik hingga Berujung "Body Shaming"

7 Februari 2020   06:24 Diperbarui: 7 Februari 2020   10:52 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dengan kata lain, mengungkapkan kalimat "guyonan" dalam statemen di media massa dan dibaca oleh publik, bukanlah jawaban yang tepat, melainkan menambah amarah dari warganet.

Justru dalam hal ini, Polres Kota Malang mendapat tempat di hati publik, lantaran bertindak cepat dalam menyelesaikan kasus tersebut. Berbanding terbalik dengan apa yang disampaikan Zubaidah, Kapolres Malang Kota, justru di berbagai media massa menunjukkan sikap tegas dan tidak pandang bulu dalam menyelesaikan kasus tersebut.

Apa yang disampaikan Kapolres Malang Kota, mewakili keresahan publik. Keresahan orang tua yang takut anaknya mengalami kejadian serupa. Di tengah masyarakat merasa takut hal tersebut terjadi pada anak mereka, ungkapan "guyonan" dari Zubaidah bukanlah jawaban tepat yang diinginkan publik.

Sehingga "serangan" warganet ke Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang bisa dimaklumi. Namun, sekali lagi, "serangan" itu harus sewajarnya, berkaitan dengan jabatannya, tidak berkaitan dengan pribadi apalagi sampai kepada "body shaming".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun