Mohon tunggu...
Muchammad Nasrul Hamzah
Muchammad Nasrul Hamzah Mohon Tunggu... Penulis - Asli

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Kasus Perundungan Siswa di Malang, dari Buruknya Komunikasi Publik hingga Berujung "Body Shaming"

7 Februari 2020   06:24 Diperbarui: 7 Februari 2020   10:52 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siswa Itu Harus Kehilangan Jari-nya

Miris. Ketika melihat seorang siswa kelas VII SMP Negeri 16 Kota Malang, berinisial MS harus kehilangan jarinya akibat aksi perundungan. Berdasarkan pemberitaan di sejumlah media massa, MS harus kehilangan jari-nya akibat ulah tujuh temannya di sekolah.

Kapolres Malang Kota, AKBP Leonardus Simarmata, dalam sejumlah keterangannya mengatakan, jika tujuh teman MS di sekolah telah membantingnya ke paving dalam posisi telentang. 

Bukan itu saja, MS yang dikenal sebagai seorang pendiam, juga dilempar ke pohon. Akibatnya, jari tengah MS terpaksa bermasalah secara medis dan harus diamputasi.

Paman korban, Taufik, mengatakan, keputusan mengamputasi jari tengah korban lantaran keputusan tim dokter pasca melakukan observasi kepada MS. Remaja 13 tahun itu harus kehilangan jari tengahnya, akibat perilaku temannya.

Lebih miris lagi, kata Taufik, kondisi psikis MS kini sedang dalam kondisi yang kurang baik. Sejak jarinya diamputasi, ia selalu menangis lantaran ada yang hilang dari anggota tubuhnya.

Pihak kepolisian, juga terus melakukan penyelidikan terhadap kasus ini dengan memeriksa sejumlah saksi, termasuk teman MS yang diduga melakukan aksi perundungan.

Melawan Perundungan dengan Perundungan, Tepatkah?

Berita tentang MS lantas ramai, dibahas di media sosial. Sejauh pengamatan penulis, para warganet merasa geram dengan Pemerintah Kota Malang, dalam hal ini amarah ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Zubaidah.

Dalam sebuah postingan di salah satu grup facebook, Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang dianggap warganet mengeluarkan statemen yang tidak pantas. Zubaidah mengatakan, jika apa yang dialami oleh MS hanyalah bercandaan belaka.

Tapi setelah penulis lihat kembali video itu, Zubaidah sebelum melontarkan kata bercanda, ia mengatakan dua kali kalimat berbunyi "kesimpulan sementara".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun