Mohon tunggu...
Muara Alatas Marbun
Muara Alatas Marbun Mohon Tunggu... Guru - Alumni U Pe' I

Seorang lulusan yang sudah memperoleh pekerjaan dengan cara yang layak, bukan dengan "orang dalem", apalagi dengan "daleman orang"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Kedai Kopi Ajaib

12 Oktober 2023   15:04 Diperbarui: 12 Oktober 2023   19:32 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Afta Putta Gunawan: www.pexels.com

Pada mula daerah kota di tanah Priangan, bermunculan banyak tempat-tempat bersantai sekedar untuk ngopi sembari menikmati suasana kota yang kian makin sempit dan panas. Hal-hal yang dirasakan di kota di tanah Priangan seakan menjadi pembuktian dari kebohongan-kebohongan yang dipaparkan di luar kota tersebut. Tidak ada lagi ramah tamah, keamanan yang terjamin, dan yang lebih menakutkan adalah kepedulian yang seakan lebih kecil daripada ukuran tubuh mereka sendiri.

Meski begitu kota di tanah Priangan adalah permata yang masih ada dan terbangun sebagai tempat wisata dan menjadi ladang manfaat bagi pengusaha. 

Kota di tanah priangan tidak begitu buruk dengan kedai-kedai kopi dan segala terobosannya yang dimaksudkan agar kawan-kawan wisatawan tertarik padanya. Selain ladang manfaat, tentu saja menjadi ladang maksiat karena berbagai scamming yang terjadi di balik kedai kopi tersebut.

Gradia, seorang mahasiswa yang berkuliah di kota di tanah Priangan begitu mencintai kopi sebagai pelepas penat. Nyatanya itulah yang diinginkan anak-anak muda, yaitu tempat dimana mereka bisa berasa dewasa dan bijak. 

Maklum, kedai kopi sebelum Gradia lahir adalah tempat untuk bapak-bapak bercengkrama dan melepas penat. Namun kedai kopi semacam itu makin berkurang jumlahnya dan digantikan oleh kedai kopi yang begitu kebarat-baratan di luar.

Kedai kopi yang begitu dicintai Gradia bernama "Kedai Kopi Ajaib". Namanya saja seperti dia tidak punya inspirasi lagi, berbeda dengan kedai kopi lainnya. 

Kedai Kopi Ajaib saja menggunakan nama tersebut karena julukan-julukan yang diberikan oleh pelanggan-pelanggan lamanya karena mereka menemukan keberuntungan di sini. Ada yang berhasil mendapatkan jodoh hingga sukses dalam bisnis karena kedai ini. 

Tapi jangan tertipu dengan nama apa adanya, karena kopinya begitu mahal dan bagi Gradia, Kedai Kopi ini lebih cocok baginya untuk dikunjungi seminggu atau dua minggu sekali. Kalau setiap hari mengunjungi kedai, bisa-bisa dia melarat di semester akhir.

Kepopuleran Kedai Kopi Ajaib mendorong orang lain melakukan hal serupa untuk menjalankan usaha kedai kopi. Tidak ketinggalan kedai kopi terkenal dari kota-kota besar datang ke kota di Tanah Priangan untuk melebarkan sayap bisnisnya. 

Sebagai sesama pebisnis dengan usaha mencari keuntungan, segala hal dilakukan seperti memulai promosi, memberikan harga murah pada kopi, hingga mengundang artis untuk melakukan endorse demi mereka. Hal-hal yang jarang dilakukan Kedai Kopi Ajaib.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun