Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

4 Gagasan Wisata Baru untuk Samosir, Kaldera Toba [Bagian 1]

25 Juli 2024   13:50 Diperbarui: 27 Juli 2024   03:15 942
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Patung Boru Saniangnaga dan Boraspati Ni Tano di Waterfront City Pangururan (Foto: Tangkapan layar YouTube bhumy)

Kedua, masyarakat desa Bonandolok masih mempertahankan aturan adat upenangkapan ihan. Ihan hanya boleh ditangkap untuk keperluan pengobatan,dan harus didahului dengan  ritual mohon ijin di lokasi penangkapan.

Pelestarian in situ ihan Batak di Bonandolok akan menjadi pembeda desa itu dengan desa-desa wisata lain di Kaldera Toba. Tak hanya mengandalkan keindahan alam (sawah, sungai, air terjun, bukit, danau) dan keunikan budaya (rumah adat, tempat ritual agama asli, gondang, kuliner lokal).

Desa Bonandolok harus diakui sudah sangat indah, mungkin salah satu yang terindah di Kaldera Toba. Tapi keindahan yang "sebelas-duabelas" busa juga dinikmati di desa Sihotang, Tamba, Tipang, Bakkara, Meat, dan lain-lain.

Pengembangan pelestarian in situ ihan Batak akan menjadi daya tarik khas untuk Bonandolok. Ihan Batak adalah  ikan adat, salah satu penciri penting budaya Batak. Bahkan layak diangkat menjadi maskot Kaldera Toba. 

Jika lewat strory telling disebarkan pesan bahwa ikan maskot Kaldera Toba ini statusnya nyaris punah, dan bahkan tidak setiap orang Batak pernah melihatnya, maka pelestarian in situ ihan Batak di Bonandolok niscaya akan menyedot wisatawan untuk melihatnya ke sana.

Terlebih bila pada suatu saat, jika populasinya dinilai sudah cukup aman, boleh dilakukan penangkapan dalam jumlah terbatas sekali setahun. Kegiatan itu bisa menjadi paket wisata baru yang sangat menarik. (eFTe)

[Bersambung ke Bagian 2]

Rujukan:
 [1]  "Tao Sidihoni, Eksotisme Surgawi di Punggung Pulau Samosir", Kompasiana.com, 2/2/2024.

[2]  "Ihan Batak, Ikan Raja yang Nyaris Punah di Kaldera Toba", Kompasiana.com, 4/3/2024.

[3]  "Bonandolok, Relung 'Shangri-La' di Kaldera Toba", Kompasiana.com, 27/3/2024.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun