Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Berjumpa Santo Yusuf di Gereja Jago Ambarawa

26 Juni 2024   21:24 Diperbarui: 27 Juni 2024   11:14 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gereja "Jago" Katolik Santo Yusuf Ambarawa pada malam hari Jumat, 21 Juni 2024 (Dokumentasi Pribadi)

"Ini gereja Katolik Paroki Santo Yusuf, Ambawa. Tahun ini usianya genap seratus tahun." Lelaki itu menjelaskan tanpa kutanya.

"Orang Ambarawa menyebut gereja ini Gereja Jago. Bapak tahu kenapa dinamai seperti itu?" Aku menggeleng. 

"Karena gada-gada di puncak menara bentuknya ayam jago," lanjutnya sambil tertawa kecil. Tampaknya dia senang bisa memberi-tahuku soal itu.

"Di dalam ada patung Santo Yusuf meninggal bahagia," lanjutnya.

"Ah, itu menarik," sahutku antusias. Sumpah, sudah lebih setengah abad aku menjadi Katolik tapi baru kali ini mendengar soal Santo Yusuf, ayah sosiologis Yesus Kristus, meninggal bahagia. Katolik macam apa aku ini.

"Mari saya antar ke dalam. Lewat pintu samping saja." Lelaki ramah itu spontan saja menawarkan diri menjadi pemandu wisata gereja. Apakah mungkin Santo Yusuf telah mengirimnya untukku?


Patung Santo Yusuf Meninggal Bahagia di relung belakang Gereja Santo Yusuf Ambarawa (Dokumentasi Pribadi)
Patung Santo Yusuf Meninggal Bahagia di relung belakang Gereja Santo Yusuf Ambarawa (Dokumentasi Pribadi)

Pelindung Kematian yang Bahagia

"Di depan situ ada patung Santo Yusuf Pelindung Gereja Semesta." Lelaki itu memberitahu sambil mengarahkan langkahku sedikit ke sisi timur gereja.

Di situ, tegak lurus pada pintu gerbang komplek gereja dengan latar belakang gedung tua Pastoran Paroki Ambarawa, berdiri tegak patung Yusuf setinggi 5 meter dan kanak-kanak Yesus setinggi 2.5 meter. Pada kaki patung "bapak-anak" itu terdapat patung atau relief gereja.

Patung itu menggambarkan tiga hal sekaligus. Yesus sebagai pendiri Gereja Katolik; Santo Yusuf sebagai ayah pengasuh Yesus; Santo Yusuf sebagai Pelindung Gereja Semesta.

Hal tersebut terakhir -- sebagai Pelindung Gereja Semesta -- ditetapkan oleh Paus Pius IX pada tahun 1870. Sejak itu nama Santo Yusuf banyak dipakai sebagai santo pelindung gereja Katolik di berbagai penjuru dunia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun