Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Jokowi, Pilpres 2024, dan Kepentingan Nasional

31 Oktober 2023   16:33 Diperbarui: 1 November 2023   05:10 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tapi, sekali lagi, sangat mungkin persepsi Jokowi buruk itu kesimpulan yang kesusu.

Teori "Dalang - Wayang" yang Sesat Logika

Lepas dari intrik-intrik politik yang menyertainya, kini sudah resmi mendaftar ke KPU tiga pasangan capres/cawapres untuk Pilpres 14 Februari 2024.  Pasangan Anies-Muhaimin, Ganjar-Mahfud, dan Prabowo-Gibran. 

Hasil kerja MKMK yang memeriksa pelanggaran etika para hakim MK, juga gugatan kepada KPU yang telah menerima pendaftaran Prabowo-Gibran, tampaknya tak akan mengubah komposisi tiga pasangan itu.

Hakim MK mungkin akan terkena sanksi jika terbukti melanggar etika.  Tapi itu tak akan mengubah putusan yang telah meloloskan Gibran menjadi cawapres.

Presiden Jokowi juga mustahil dibawa ke sidang impeachment terkait putusan MK yang berbau rekayasa nepotistik itu.  Toh tidak ada satupun fraksi di DPR yang resmi mempermasalahkannya. 

Lebih penting lagi, Ketum PDIP Megawati sudah menyatakan komitmen tetap mengawal Presiden Jokowi sampai batas akhir kekuasaannya.  Dia juga sudah minta kalangan PDIP tidak menjelek-jelekkan Jokowi dan Gibran.

Upaya untuk membenturkan Jokowi dan Megawati, entah dari siapa, juga gagal. Megawati tidak mempan dikompori agar mengusir Jokowi dan Gibran dari PDIP. Jokowi dan Gibran juga tidak menyatakan diri keluar dari PDIP.  Statusnya stalemate, tidak ada yang kalah/dikalahkan atau menang/dimenangkan.

Lalu kemarin (30/10/2023) ketiga capres, Anies, Ganjar, dan Prabowo telah diundang Presiden Jokowi makan siang bersama di istana. 

"Diplomasi makan siang" a la Jokowi itu menurunkan tensi prikologis antar tiga kubu pendukung.  Khalayak juga merespon positif dan kocak.  Gambar kaleng biskuit KGB sudah berubah menjadi gambar keempat tokoh nasional itu makan bersama.

Sekarang saatnya fokus pada pilihan masing-masing.  Kalau mau jagoannya menang, kampanyekanlah kebaikannya. Jangan mengumbar keburukan pasangan lain.  Keburukan calon lain tak akan membuat calonmu menjadi lebih baik.

Fokus menilai pasangan capres/cawapres yang didukung saja.  Tak perlu melihat siapa yang ada di belakang mereka. Periksa sendiri rekam jejak sosial politik tiap pasangan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun