Foto-foto berikut menunjukkan struktur harbangan dan parik itu terdiri dari batu-batu ukuran besar. Tujuannya adalah perlindungan warga huta dari serangan warga huta lain. Di masa lalu jamak terjadi perang antar huta.
Jika merujuk pada tinggalan harbangan/parik huta di Bakkara dan sekitarnya, maka besar kemungkinan Piramida Toba itu adalah situs parhutaan, perkampungan tua sebagaimana penuturan warga setempat.
Dasar piramida berupa batu-batu ukuran besar mungkin adalah parik huta yang dibangun di dasar tebing. Salah satu sisinya, mungkin di barat, memanfaatkan dinding tebing sebagai tembok. Jadi hanya sisi selatan, timur, dan utara yang berupa tembok batu.
Harbangan huta itu mungkin menghadap ke timur -- piramida itu berada di tebing barat lembah Bakkara. Rumah-rumah adat Batak di dalam tembok berjajar hadap-hadapan, satu sisi ke arah selatan lainnya ke utara. Begitulah struktur huta Batak.Â
Kalau benar piramida itu adalah situs huta kuno, lantas kenapa timbul struktur batuan mengerucut ke atas?Â
Nah, di sini ada kemungkinan faktor alam berpengaruh. Mungkin saja di masa lalu terjadi longsor batuan dari puncak tebing/bukit di masa lalu. Runtuhan bebatuan lalu tertampung oleh parik huta. Lalu menumpuk ke atas membentuk struktur piramida.
Itu sebabnya saya memilih untuk tak menyingkirkan peran proses geomorfologis dalam pembentukan piramida itu.Â
Jika piramida batuan itu adalah huta tua yang tertimbun longsoran, maka faktor geomorfologi dan peran manusia telah bersinergi dalam proses pembentukannya.