Pengungkapan ilmiah penting dilakukan untuk menghindari munculnya klaim-klaim halusinatif. Nanti bisa-bisa timbul klaim bahwa piramida itu bukti bahwa nenek moyang orang Batak adalah sekelompok umat Israel yang kesasar saat keluar dari Mesir. Bukankah mereka dulu punya pengalaman membangun piramida di Mesir?Â
Jangan tertawa. Ada sekelompok orang Batak yang percaya mereka adalah "umat Israel yang hilang".
Klaim-klaim halusinatif macam itu misalnya terjadi dalam kasus piramida Gunung Padang Cianjur. Sudah ada pihak yang berujar bahwa situs megalitik (117-45 SM) Piramida Gunung Padang itu dulu petilasan Nabi Sulaiman (989-931 SM). Juga ada yang bilang Gunung Padang itu adalah kota Atlantis (kota/benua imajiner Plato) yang hilang.Â
Atau bisa saja ada orang Batak yang bilang nanti bahwa Sianjurmula-mula, desa pertama Batak, bukan di kaki gunung Pusukbuhit tapi di lembah Bakkara. Lalu mungkin dikait-kaitkan bahwa nama Cianjur itu diambil dari nama Sianjurmula-mula. Sehingga muncul imajinasi bahwa pemukim pertama Gunung Padang Cianjur adalah migran Batak dari Sianjurmula-mula.
Itu namanya mengarang bebas. Menggelikan tapi bisa terjadi jika tak ada kepastian saintifik tentang realitas "Piramida Toba". Seperti halnya ketak-pastian yang dibangun seputar realitas piramida, atau sebenarnya punden berundak, Gunung Padang telah menghasilkan imajinasi absurd atau bahkan halusinasi.Â
Kini upaya studi lanjut tetang "Piramida Toba" itu sedang dikoordinasikan BRIN dengan Menkomarves. Sebenarnya aneh juga urusan arkeologi dan geologi larinya ke Menkomarves. Kenapa bukan ke Mendikbudristek? Tapi sudahlah. "Kesaktian" nama Luhut B. Panjaitan, Menkomarves, mungkin jadi jaminan segala sesuatunya akan berjalan baik.
Kampung Tua Tertimbun Longsoran?
Senyampang Prof. Danny bersiap-siap melakukan studi saintifik lebih lanjut tentang Piramida Toba, sikap kritis selayaknya disampaikan juga, tetap dalam ranah sains.Â
Sebelum ada kesimpulan ilmiah yang diterima (sementara) oleh khalayak riset, setiap orang dapat saja mengajukan praduga-praduga saintifik tentang keberadaan Piramida Toba itu.Â
Saya, sebagai sosiolog yang sedang mempelajari masyarakat Batak Toba, boleh juga menyampaikan dugaan-dugaan logis tentang pura asal-usul Piramida Toba itu. Karena sifatnya dugaan maka, tentu saja, perlu riset empiris nanti untuk verifikasi atau sebaliknya falsifikasi.
Pada dasarnya ada dua kemungkinan asal-usul "Piramida Toba" itu. Hasil proses geomorfologis (bentukan alam) atau buatan manusia.