Mohon tunggu...
Felix Tani
Felix Tani Mohon Tunggu... Ilmuwan - Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Memahami peristiwa dan fenomena sosial dari sudut pandang Sosiologi. Berkisah tentang ekologi manusia Kaldera Toba.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Tiga Puluh Menit Bodohku di Museum Kota Lama Semarang

30 Juni 2023   06:52 Diperbarui: 1 Juli 2023   07:25 2970
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Peta kawasan Kota Lama Semarang dalam tembok fortifikasi pada tahun 1787. (Sumber: atlasofmutualheritage.nl via seputarsemarang.com)

Temuan itu kemudian menginspirasi pembangunan Museum Kota Lama di sana. Maka jadilah museum senilai Rp 3.9 miliar. 

Ke situlah kami berempat melangkahkan kaki. Di bawah terik matahari sore.

***

Setelah menyeberangi jalan lingkar bundaran museum dari arah barat, kami melintasi jembatan kaca yang membentang di atas kolam air tanpa ikan.

Ujung timur jembatan itu tepat menghadap patung Dipta Dipa karya seniman Yani M. Sastranegara. Patung logam setinggi total 450 meter itu adalah abstraksi dan simbolisasi dinamika kesejarahan kota lama.

Bentuk patung menyerupai mata panah raksasa.  Itu terinspirasi oleh bentuk Bastion Amsterdam pada sudut tenggara tembok Kota Lama. Pondasi bastion itu berada di sekitar bundaran Bubakan.

Di pelataran museum sejumlah calon pengunjung sudah menunggu. Untuk diketahui, setiap sesi kunjungan maksimal 30 orang. Kapasitas museum ini terbatas.

Kulirik arlojiku. Jarumnya menunjuk waktu pukul 14.51 WIB. 

Aku mendekat ke pintu museum, dengan harapan akan terkuak. Sebab kusangka itu pintu otomatis seperti di mal-mal. Eh, pintu malah terbuka manual. Seorang perempuan bermasker melongok dari dalam.

"Ada yang bisa saya bantu, Pak?"

"Oh, maaf, Bu. Kami mau masuk museum. Sesi pukul tiga sore."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun