Selanjutnya Periode Semarang VOC, kusebut saja begitu, tahun 1706-1799. Tahun 1799 adalah tahun pembubaran VOC oleh Pemerintah Belanda.
Periode Semarang VOC adalah masa penegakan perdagangan monopolistik. Untuk meluaskan ruang kegiatan ekonominya, VOC merubuhkan bagian selatan dan timur benteng de Vijfhoek pada pertengahan abad 18.Â
Selanjutnya  VOC membangun tembok kota persegi empat dengan enam bastion. Masing-masing bastion dinamai de Zee, de Smits, Ijzer, Amsterdam, Ceylon, dan de Herstellers.
Struktur kota dan arsitektur bangunan Kota Lama waktu itu dibuat menyerupai kota-kota di Belanda. Karena itu kota dalam tembok itu dijuluki Little Nedherland.
Pembangunan tembok kota itu sekaligus perlindungan terhadap eskalasi "Geger Pecinan" (1740-1743). Itu perlawanan koalisi pasukan Cina dan Jawa terhadap VOC. Pemicunya ulah VOC membantai sekitar 10,000 orang etnis Cina di Batavia.Â
Perang itu merambat ke sepanjang Pantura sampai pedalaman Mataram. Kraton Kartasura, di bawah raja Pakubowono II yang pro-VOC, luluh-lantak karenanya.
Periode Semarang VOC dicatat sejarah sebagai masa pembentukan koloni Belanda di Kota Lama. Kota itu tertutup, dikelilingi kanal air. Pintu masuk utamanya adalah Jembatan Berok di sisi barat kota. Disebut Berok karena lidah orang Jawa susah melafalkan Burg (gerbang).
Seperti telah disinggung, Pemerintah Belanda membubarkan VOC pada 31 Desember 1799. Â Perusahaan dagang monopolistik itu hancur akibat korupsi, kalah saing, utang menumpuk, dan pembiayaan berlebihan untuk perang.
Tahun 1800 dengan demikian menjadi awal Periode Semarang Hindia Belanda. Kota Lama sepenuhnya dikuasai pemerintah Hindia Belanda. Periode ini berlangsung sampai 1942, tahun awal pendudukan Jepang.
Pada periode itu Kota Lama mengalami kemajuan pesat. Kota membuka diri untuk menjadi modern. Ditandai dengan penghancuran tembok kota pada tahun 1824.Â